HET Bensin Ditetapkan Rp 8 Ribu Per Botol

HET Bensin Ditetapkan Rp 8 Ribu Per Botol
HET Bensin Ditetapkan Rp 8 Ribu Per Botol

Kondisi ini tak lain karena untuk mendapatkannya, masyarakat harus membeli dengan harga tinggi. Sementara, untuk membeli di APMS juga tidak bisa, karena dipenuhi para pengetap sehingga harus mengantre lama.

Bahkan, Abdurrahman mengaku, sebenarnya merasa iri dengan wilayah lain yang bisa menjual bensin eceran dengan harga rendah. “Di Biatan misalnya, harga BBM bisa murah, padahal tidak ada APMS-nya. Kita sampai sekarang masih sama seperti krisis BBM, karena banyak keluhan masyarakat. sehingga sudah saatnya kita menentukan harga eceran yang wajar,” tutur Abdurrahman.

Pemerintah kecamatan menginginkan masalah harga bensin eceran ini segera diselesaikan. Dia menginginkan kondisi itu berjalan dengan baik tanpa ada pihak yang merasa dirugikan, baik itu masyarakat ataupun pedagang bensin eceran.

“Kan kasihan juga masyarakat. Kalau kondisi ini terus-terusan terjadi, dampaknya akan dirasakan ribuan masyarakat Talisayan,” katanya.

Oleh karena itu, demi kepentingan bersama, dia berharap ada kesepakatan antara pemerintah dan pedagang bensin eceran menentukan HET di wilayah Talisayan. “Kita punya APMS, tapi masyarakat merasakan harga yang mahal. Ini kan sama saja tidak ada APMS. BBM eceran dijual seenaknya. Jadi ini yang ingin kita atur,” ujarnya.

Dari pantauan Berau Post (Grup JPNN), meski jalannya rapat terjadi dialog yang cukup panjang, namun tidak ada perdebatan yang terjadi. Pemerintah kecamatan, kampung, unsur Muspika, dan pedagang sepakat HET untuk premium turun menjadi Rp 8 ribu dari Rp 10 ribu per botol. Kesepakatan itu tertuang dalam berita acara dan berlaku sejak surat edaran dikeluarkan hari ini. (har/fir)

 


TALISAYAN - Harga bensin eceran yang menembus angka Rp 10 ribu per botol di Kecamatan Talisayan, Berau, Kaltim, terus dikeluhkan warga. Harga tersebut


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News