HET Minyak Goreng Dicabut, Produsen Kerupuk Menjerit

jpnn.com, JAKARTA - Imbas pencabutan HET minyak goreng berdampak kepada produsen kerupuk rumahan di Jakarta.
Salah satu bos produsen kerupuk, Ajat mengatakan mahalnya harga minyak goreng sangat mempengaruhi kegiatan produksi.
"Harga minyak curah naik sedangkan rata-rata per hari, memproduksi 1–2 kuintal kerupuk untuk didistribusikan," ujar Ajat kepada JPNN.com, Sabtu (19/3).
Produsen kerupuk bermerek RatnaSari itu khawatir harga kerupuk bakal mengalami kenaikan.
"Kalau saat ini ya masih bisa dikondisikan, ke depan gak tau deh gimana, ya bakal naik kali," kata Ajat.
Ajat mengungkapkan meningkatnya harga minyak baik curah maupun kemasan cukup mengagetkan.
Pasalnya, harga minyak curah per kilogramnya dalam seminggu ini bisa meningkat hingga tiga kali dalam sehari.
”Sebelumnya naik, harga sekilo minyak goreng curah di kisaran Rp 8 - Rp 10 ribu. Tadi ini beli Rp 17 ribu,’’ ungkapnya.
Imbas pencabutan HET minyak goreng berdampak kepada produsen kerupuk rumahan di Jakarta.
- Pemprov DKI Jakarta Buka Rekrutmen 1.652 Petugas PPSU
- Kronologi 3 Hakim Perkara Korupsi CPO Terima Suap Puluhan Miliar, Rusak!
- Lebih Dari 20 Mafia Minyak Goreng dan Pupuk Sudah Disikat, Kena Jeratan Hukum
- Muhammadiyah Jakarta Minta Izin kepada Pramono Terkait Pembangunan Universitas
- Ayam Panggang Mbah Dinem di Klaten Rendah Kolesterol, Tanpa Minyak Goreng
- Pram-Rano Cairkan Bansos Rp 900 Ribu untuk Penerima KLJ, KAJ, dan KPDJ