HET Minyak Goreng Dicabut, Stok Melimpah, Harganya Makin Mahal, Kok Bisa?

jpnn.com, JAKARTA - Stok minyak goreng saat ini sudah bisa ditemukan baik di ritel modern maupun pasar tradisional.
Namun, keputusan pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan malah membuat harga minyak goreng menjadi sangat mahal.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan ketika pemerintah menetapkan HET terjadi perbandingan signifikan pada tingkat pelayanan dari distributor.
"Saat HET diberlakukan, barang yang dikirim oleh distributor jumlahnya tidak sesuai dengan yang dipesan," ujar Roy, Senin (18/4).
Kemudian, setelah HET dicabut barang yang dikirimkan sesuai dengan permintaan tanpa adanya pembatasan.
Menurut Roy, saat kebijakan HET diberlakukan peritel memiliki service level, yaitu perbandingan antara PO dengan delivery order.
"Jadi, PO di masing-masing peritel sangat bervariasi. Ada yang hanya 15-16 persen atau, bahkan ada yang 28 persen,” ungkap dia.
Selain itu, Roy mengatakan disparitas harga menjadi patokan, ketika perbedaannya tinggi kurang pasok. Namun, saat dibebaskan harga jualnya pasokannya banjir.
Keputusan pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan malah membuat harga minyak goreng menjadi sangat mahal
- Ayam Panggang Mbah Dinem di Klaten Rendah Kolesterol, Tanpa Minyak Goreng
- Warga Rela Mengantre Sejak Subuh demi Sembako Bersubsidi
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Masih Tinggi
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai, Bawang, hingga Minyak Goreng Merangkak Naik
- Bareskrim Bakal Tindak Tegas Pelaku yang Kurangi Takaran Minya Goreng
- Pemuda Muhammadiyah Dorong DPR dan Aparat Penegak Hukum Mengusut Dugaan Kecurangan Takaran MinyaKita