Hhmm, Utang Luar Negeri Indonesia Senilai...
Utang berjangka panjang mencapai USD 274,1 miliar, terdiri dari sektor publik senilai USD 153,7 miliar atau 56,1 persen dari total ULN jangka panjang dan sektor swasta sejumlah USD 120,4 miliar.
Sementara itu, ULN berjangka pendek tercatat sebesar USD 42,0 miliar. Angka terdiri dari ULN sektor swasta USD 41,2 miliar dan sektor publik sebesar USD 800 juta. ULN berjangka panjang tumbuh 3,1 persen, sementara utang jangka pendek naik 7,1 persen.
Merujuk data BI, utang luar negeri swasta masih didominasi sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih.
Pangsa utang luar negeri keempat sektor itu terhadap total ULN swasta mencapai 76,8 persen. Karena itu, ke depan BI akan terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta.
Itu dimaksudkan untuk memberi keyakinan kalau ULN berperan optimal mendukung pembiayaan pembangunan. ”Tentu tanpa menimbulkan risiko dan stabilitas makroekonomi,” ungkap Tirta. (far)
Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada November 2016 senilai USD 316 miliar. Jumlah itu tercatat tumbuh 3,6 persen dibanding periode sama 2015.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Beri Ruang Pelaku UMKM Promosikan Produknya di Atambua International Expo 2024
- Bank Indonesia Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
- BI Dorong Ekosistem Halal Lifestyle untuk Kejar Potensi 2 Miliar Populasi Muslim Global
- Kemendag Apresiasi Rabu Hijrah dan BI atas Suksesnya Young Muslim Leader Forum
- Peradi Jalin Kerja Sama dengan BINS Untuk Beri Pembekalan ke Advokat
- BI Sebut Pedagang Harus Terima Tunai & Non-Tunai, Dirut TDC: Fitur Kuncinya