Hibah ADB ke PU hanya 15 Persen
Rabu, 29 April 2009 – 20:24 WIB

Hibah ADB ke PU hanya 15 Persen
JAKARTA-Departemen Pekerjaan Umum (PU) hanya akan mengajukan usulan program dan proyek yang siap jalan kepada Asian Development Bank (ADB). Saat ini persentase Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) dari ADB dalam anggaran Departemen PU masih relatif kecil hanya berkisar 10-15 persen dari total PLHN. Lebih rinci dibeberkan Djoko pinjaman dari ADB sebelum fase tahun 1998, persentasenya cukup besar untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia. Namun setelah krisis ekonomi pada tahun itu, pemerintah cukup banyak merubah regulasi terkait PHLN, sehingga proses pengajuannya relatif lebih sulit. ”Pada masa reformasi, banyak ketentuan internal yang berbeda, itu sangat berpengaruh,” tambahnya.
Dikatakan Kepala Biro Kepegawaian dan Kerjasama Luar Negeri (PKLN) Departemen PU, Djoko Murjanto, saat ini pinjaman ADB yang sedang berjalan di Departemen PU senilai US$ 360 juta. ”Jumlah ini masih relatif kecil, untuk pinjaman luar negeri yang ada di PU terbesar masih berasal dari pemerintah Jepang,” kata Djoko di Jakarta, Rabu (29/4).
Baca Juga:
Program-program Departemen PU yang dibiayai pinjaman ADB diantaranya adalah Partisipatory Irrigation Sector Project senilai US$ 60 juta, Road Rehabilitation II senilai US$ 150 juta serta beberapa proyek Ditjen Cipta Karya seperti permukiman dan infrastruktur pendukung kawasan pedesaan.
Baca Juga:
JAKARTA-Departemen Pekerjaan Umum (PU) hanya akan mengajukan usulan program dan proyek yang siap jalan kepada Asian Development Bank (ADB). Saat
BERITA TERKAIT
- Bareskrim Bongkar Peredaran 38 Kg Sabu-Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia di Riau
- Doktor Cumlaude Trimedya Dorong Optimalisasi Pengelolaan Barang Sitaan
- Libur Paskah, Polisi Siapkan Skema Lalu Lintas Urai Kemacetan di Jalur Puncak & Lembang
- Pakar Hukum UI Nilai KPK Terkesan Targetkan untuk Menjerat La Nyalla
- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Dukung Industrialisasi Pedesaan Sebagai Model Nasional
- Nono Sampono: PIK 2 Terbuka untuk Semua Agama, Ini Wajah Toleransi Indonesia