Hibah PGII USD 600 Miliar Mendorong dan Mempercepat Transisi Energi

Hibah PGII USD 600 Miliar Mendorong dan Mempercepat Transisi Energi
Presiden Jokowi dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di sela-sela KTT G20 di Bali. Foto: Kemenko Perekonomian

SDA Melimpah

Dia mengatakan, sumber daya alam indonesia begitu melimpah, dan bisa menjadi sumber EBT. Salah satu yang pernah dikaji adalah Energi laut.

Dalam tulisan yang dibuat oleh Kementerian ESDM, Energi laut yang dihasilkan dari gerakan dan perbedaan suhu lapisan laut (samudera) merupakan sumber energi di perairan laut yang berupa energi pasang surut, energi gelombang, energi arus laut, dan energi perbedaan suhu lapisan laut.

“Kita tidak hanya garis pantai yang panjang, tetapi arus laut, kondisi yang unik di dunia tidak banyak memiliki potensi itu, indonesia salah satu yang memilikinya,” jelas Pieter.

Pernah ada kajian tentang potensi arus laut sebagai energi pembangkit listrik di selat Larantuka, Flores Timur, NTT.

“Dengan ada banyak bantuan pendanaan, maka proyek  yang belum diselesaikan, dipercepat, dan mempercepat transfer energi,” kata Piter.

Komitmen pendanaan PGII ini diteken pada gelaran KTT G20. Ini menjadi catatan lanjutan keberhasilan presidensi Indonesia.

“Terlepas dari isi komunike, dunia mengakui kepemimpinan Indonesia sudah berhasil dan menghasilkan sesuatu yang nyata, terutama bagi negara berkembang,” jelas Piter.

Mohammad Faisal mengungkapkan Indonesia bisa memanfaatkan peluang hibah untuk mendorong dan mempercepat transisi energi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News