Hibur Diri Dengan Ice Cream
Minggu, 09 September 2012 – 17:46 WIB
Beberapa saat setelah comeback, Sharapova sering kalah hingga akhirnya bisa bangkit dan menjadi petenis nomor satu dunia pada tahun ini. ’’Dalam beberapa tahun terakhir, khususnya setelah cedera, sikap saya sangat baik untuk menerima kemenangan dan kekalahan,’’ ujarnya.
Baca Juga:
’’Saya berusaha untuk berfikir, jika kamu menerima kekalahan sulit dengan kepala tegak dan mendapatkan kemenangan luar biasa, kami akan tenang. Lantas, kekalahan tidak terlihat sulit lagi,’’ imbuhnya.
Sharapova mengatakan perasaan terhebatnya adalah ketika menang di Grand Slam Prancis terbuka 2012. Sebab gelar itu membuat trofi Grand Slamnya lengkap. Sebelumnya, Sharapova menjadi kampium pada Wimbledon (2004), US Open (2006), dan Australia Terbuka (2008).
’’Rasanya saya ingin berpesta dan mengatakan kepada dunia bahwa saya menang. Namun saya kalah, memang sangat sulit. Sebab dunia juga tahu kamu kalah. Inilah olahraga. Namun pada akhirnya itu membuat saya lebuh baik,’’ tandasnya.
MARIA Sharapova memang terkenal memiliki sifat yang easy come, easy go. Kekalahan atas Victoria Azarenka pada semifinal US Open tidak lantas membuatnya
BERITA TERKAIT
- Gagal Juara China Masters 2024, Jonatan Christie Merasa Ada yang Mengganjal
- Jonatan Christie Tumbang, Trofi China Masters 2024 Milik Anders Antonsen
- Live Streaming Final China Masters 2024 Jojo Vs Antonsen, Sekarang!
- Final China Masters 2024 Dibuka dengan Dramatis, 93 Menit
- Pelatih Persib Mengeluhkan Rumput Stadion GBLA, Hodak: Apa yang Mereka Perbaiki?
- Indonesia Siap Jadi Penyelenggara FIBA 3x3 Challengger and Woman Series World Tour 2025