Hidayat Dukung Pencanangan April sebagai Bulan NKRI
Hidayat menceritakan ketika Indonesia merdeka pada tahun 1945 belum disebut tentang negara Indonesia. Barulah pada tanggal 18 Agustus 1945 Negara Republik Indonesia disebutkan dalam UUD 1945. Namun, pemerintah Belanda tidak mengakui negara Republik Indonesia. Bahkan pada 27 Desember 1949, Belanda membentuk Republik Indonesia Serikat (RIS) yang terdiri dari 16 negara federal di bawah kepemimpinan Ratu Juliana di Belanda. Indonesia dalam posisi terjajah kembali.
“Pada 3 April 1950 tampil Muhammad Natsir, tokoh dari Partai Masjumi yang juga Ketua Umum Ormas Persis. Muhammad Natsir menyampaikan pidato Mosi Integral. Intinya adalah menuntut kembali integralitas Indonesia menjadi NKRI dan mengokohkan Indonesia sebagai bangsa merdeka,” kata Hidayat.
Pidato Mosi Integral Mohammad Natsir diterima semua pihak. Karena Natsir melakukan lobi ke semua pihak baik kalangan Kristen, katolik, juga PKI, untuk mengembalikan Indonesia pada NKRI. Lalu, pada 7 April 1950, negara Indonesia kembali diproklamasikan. Bung Hatta mengatakan 7 April itu sebagai proklamasi Indonesia yang kedua setelah proklamasi pertama pada 17 Agustus 1945.
“Peristiwa ini penting untuk disegarkan kembali. Mengingat tantangan yang dihadapi NKRI seperti separatis OPM, otonomi daerah yang menguatkan fanatisme kedaerahan (kepentingan daerah), juga tantangan dari luar yang ingin membuat Indonesia lemah,” kata Hidayat.
“Saya setuju dengan dicanangkannya Bulan NKRI. Selama satu bulan April bisa diadakan kegiatan untuk memperkuat NKRI seperti dialog lintas agama, lintas suku, dialog kebangsaan. Hari NKRI penting supaya NKRI kita bisa kokoh dan kuat,” tutupnya.(adv/jpnn)
Pidato Mohammad Natsir mengenai Mosi Integral pada tanggal 3 April 1950 merupakan bentuk kontribusi yang sangat besar umat Islam bagi kembalinya NKRI. Oleh karena itu, penting diadakannya Bulan NKRI agar menjiwai anak bangsa dalam menjaga keutuhan NKRI.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi