Hidayat Heran Tifatul Jadi Tersangka
AM Fatwa : Polisi Terlalu Terburu-buru
Kamis, 15 Januari 2009 – 19:39 WIB

Hidayat Heran Tifatul Jadi Tersangka
JAKARTA – Penetapan status tersangka oleh Polisi terhadap Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring dan sejumlah fungsionaris PKS membuat Ketua MPR Hidayat Nur Wahid terheran-heran. Pasalnya, tidak ada kegiatan kampanye dalam aksi unjuk rasa sebagai solidaritas aats rakyat Palestina yang digelar PKS pada awal bulan ini di Jakarta sehingga Tifatul harus disangka dengan pelanggaran delik pidana Pemilu. “Negara-negara Timur Tengah justru memberikan aparesiasi yang tinggi kepada bangsa Indonesia karena negara yang letaknya sangat jauh dari Palestina, tetapi konsern membela rakyat Palestina. Karena itu aneh kalau negara lain memberi apresiasi, di negara sendiri dijadikan tersangka. Di negara lain tidak pernah ada yang mempersoalkan berapa nomor di bendera yang dibawa demosntran,” tandasnya.
"Di dunia ini hanya di Indonesia saja orang yang melakukan aksi damai menentang kejahatan kemanusiaan malah dijadikan tersangka. Ini aneh sungguh aneh," kata Hidayat Nur Wahid menjawab pertanyaan wartawan di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (15/1).
Baca Juga:
Hidayat sendiri memang mengaku tidak ikut serta dalam aksi unjuk rasa PKS guna memrotes kebiadaban Israel beberapa waktu lalu. Alasannya, mantan presiden PKS itu mengaku sedang berkeliling ke negara-negara Timur Tengah dalam rangka mencari solusi persoalan Palestina.
Baca Juga:
JAKARTA – Penetapan status tersangka oleh Polisi terhadap Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring dan sejumlah fungsionaris
BERITA TERKAIT
- Ancaman Hukuman Oknum TNI AL Pembunuh Juwita Bisa Bertambah
- Perubahan KUHAP Penting, Tetapi Harus Perhatikan Juga Faktor Ini
- Ketua INTI Tangsel Ajak Masyarakat Teladani Semangat Kebangkitan Kristus
- Setiawan Ichlas Disambut Hangat saat Mudik ke Palembang, Lihat Ada Pak Gubernur
- 165 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek saat Libur Panjang 2025
- ISNU Gelar Fun Walk dan Menanam Satu Juta Pohon untuk Masa Depan Bumi