Hidayat Ogah Hanya Dinominasikan Cawapres

Hidayat Ogah Hanya Dinominasikan Cawapres
Hidayat Ogah Hanya Dinominasikan Cawapres
"Keputusan tentang capres dan cawapres ini bukanlah keputusan pribadi dan tidak terkait keinginan pribadi. Saya juga bukan pihak yang terbiasa berambisi pada kekuasaan atau meminta kekuasaan," ujarnya.Hidayat menyarankan,  siapapun dari partai besar yang menginginkan kader PKS untuk dicalonkan dalam pilpres mendatang silahkan saja menghubungi partai, baik Majelis Syuro atau Presiden PKS.

Ibarat menikah, menurut Hidayat, pencalonan itu tentu ada ijab dan kabulnya. Partai-partai lain tidak bisa dipaksa untuk melaksanakan keinginan dari satu pihak saja.Setelah prosedur ditempuh, dia menambahkan, kader PKS akan melaksanakan keputusan partai."Bila, misalnya, partai akan mendukung siapapun, saya termasuk yang pasti akan `sami`na waatho`na` melaksanakan keputusan partai," katanya.

Hidayat juga mengemukakan, untuk maju dalam bursa capres-cawapres ada syarat minimal yang telah diputus MK, yakni ada presidential threshold 20 persen kursi DPR maupun 25 persen suara sah secara nasional oleh Parpol atau gabungan Parpol.Artinya, harus dilampaui dulu satu fase Pemilu legislatif. Namun, karena Pemilu legislatif itu belum dilaksanakan, kader terbaik PKS juga tidak abisa begitu saja divonis hanya layak menjadi Cawapres.

Ia menambahkan,  dengan melihat "tren" pemilihan gubernur di Jawa Timur, ada fakta baru yang cukup menarik, yakni Jatim sebagai basis Golkar, PDIP dan NU, tetapi calon gubernur yang didukung partai-partai besar, seperti Golkar, PDIP, PKB dan PPP justru dikalahkan oleh koalisi partai menengah seperti Partai Demokrat, PAN dan PKS yang mengusung Soekarwo dan Saefullah Yusuf.

JAKARTA- Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengaku gerah juga, jika selama ini dirinya hanya dinominasikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News