Hidup Baru Nurhadi

Oleh: Dahlan Iskan

Hidup Baru Nurhadi
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - "Pertemuan" terakhir saya dengan Rianto Nurhadi terjadi di Fuqing, Tiongkok, Oktober lalu. Hari itu saya bertemu dengannya dua kali. Pertama, di museum Liem Sioe Liong. Kedua, di pabrik miliknya, pabrik rem mobil.

Kamis pagi lalu salah satu anaknya kirim WA ke saya: "Papa meninggal dunia tadi malam," tulisnya.

Hidup Baru NurhadiRianto Nurhadi (belakang tiga dari kiri) bersama Dahlan Iskan.--

Baca Juga:

Tidak. Hari itu saya tidak bertemu Nurhadi secara langsung. Saya bertemu dengan foto-fotonya.

Foto Nurhadi memang dipasang di Museum Liem Sioe Liong –pertanda konglomerat terbesar Indonesia itu menghargai kesuksesan dan kedermawanan Nurhadi.

Lebih banyak lagi foto Nurhadi yang dipasang di pabrik rem miliknya, di tengah kota Fuqing –satu jam bermobil dari ibu kota provinsi Fujian, Fuzhou.

Baca Juga:

Hari itu saya memang berkunjung ke museum Liem Sioe Liong, ke pabrik rem milik Nurhadi dan ke vihara Nan Shao Lin.

Orang-orang Surabaya yang punya leluhur di Fuqing memang banyak yang membangun pabrik di sana. Tidak banyak yang sukses. Yang pernah sukses pun belakangan ada yang mengalami kesulitan. Rasanya kini tinggal satu pabrik milik Nurhadi itu yang masih berproduksi penuh. Bahkan baru saja ekspansi ke provinsi Jiangxi.

Hidup baru Nurhadi berlangsung selama 7 tahun. Ia meninggal di usia 95 tahun. Dia sudah berhasil jadi pengusaha besar. Berhasil membagi waris dengan rukun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News