Hidup Baru Nurhadi

Oleh: Dahlan Iskan

Hidup Baru Nurhadi
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Beban muatan yang berat membuat per truk sering patah. Zaman itu sulit ke mana memperbaiki per yang rusak. Akhirnya Nurhadi belajar bikin per (pegas) sendiri. Jelek tapi berfungsi. Banyak juga pemilik truk yang minta dibuatkan per di bengkelnya.

Orde baru lahir. Modal asing dibuka. Mobil-mobil Jepang mulai masuk. Investor Jepang bikin pabrik mobil di Indonesia. Dicarilah apakah ada pengusaha lokal yang bisa jadi pemasok suku cadang.

Pencarian itu sampai ke nama Nurhadi. Bisa bikin per. Jepang pun datang ke Malang. Melihat bengkel per Nurhadi. Terlalu sederhana tapi setidaknya sudah punya pengetahuan tentang per.

Akhirnya Jepang menggandeng Nurhadi. Dibangunlah pabrik per modern di Gresik: PT Indospring. Itulah pabrik per pertama. Sampai sekarang tetap jaya. Tetap yang terbesar di Indonesia.

Hidup baru Nurhadi berlangsung selama tujuh tahun. Ia meninggal di usia 95 tahun.

Ia sudah berhasil jadi pengusaha besar. Sudah berhasil membagi waris dengan rukun dan damai. Sudah pula bisa bernyanyi seriosa. Tentu ia akan berhasil pula masuk surga.(*)


Berita Selanjutnya:
CREW Beras

Hidup baru Nurhadi berlangsung selama 7 tahun. Ia meninggal di usia 95 tahun. Dia sudah berhasil jadi pengusaha besar. Berhasil membagi waris dengan rukun.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi, M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News