Hidup Berdamai dengan COVID-19, Sistem Imun Harus Kuat
jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Prof DR dr Subijanto Marto Sudarmo SpA (K) mengatakan, di masa pandemi Covid-19, masyarakat harus meningkatkan imunitasnya agar tidak mudah diserang virus.
Caranya dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
"Sampai saat ini obat Covid-19 belum ditemukan, semuanya masih dalam penelitian. Makanya yang bisa dilakukan masyarakat untuk menangkal Corona dengan meningkatkan imunitas tubuh. Baik lewat olah raga, jangan stres, hindari makanan kolesterol, banyak istirahat. Kalau bisa juga rutin mengonsumsi probiotik dan prebiotik," kata Prof Subi, sapaan akrab Dokter Subijanto dalam Konferensi Pers daring “Membangun dan Memelihara Sistem Imun Tubuh dengan Probiotik untuk Melawan Virus dan Patogen lain”, Jumat (15/5).
Dia mengungkapkan, imun kita sumbernya di usus. Usus manusia mengandung 100 triliun microbiome.
Microbiome adalah segerombolan mikroorganisme hidup yang sebagian besar merupakan bakteri.
"Bakteri yang baik di dalam usus 85 persen, 15 persen tidak baik. Bakteri baik ini harus dijaga biar imun kita meningkat. Jangan sering-sering mengonsumsi antibiotik karena bisa membunuh bakteri baik," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, keberadaan mikroba baik di dalam usus memiliki pengaruh terhadap kesehatan secara keseluruhan. Khususnya, sistem imun.
Sebab, 80 persen kekebalan tubuh manusia bergantung keberadaan kuman tersebut.
Salah satu cara hidup berdamai dengan virus termasuk Covid-19 dan semua patogen adalah dengan membangun pertahanan dari dalam tubuh yaitu sistem imun.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- 6 Khasiat Kulit Manggis, Aman Dikonsumsi Penderita Penyakit Ini
- IDI Barito Selatan Ungkap Penyebab Diabetes Tipe 1 & Pengobatannya
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan