Hidup Mati di Laga Akhir

Hidup Mati di Laga Akhir
Aremania. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos
Sebaliknya, pertahanan Persisam terus dibombardir serangan. Dua gol mampu disarangkan Arema ke gawang Persisam melalui Roman Golian (41?) dan M. Fakhrudin (86?). Kans Arema untuk mencetak gol lebih banyak cukup terbuka. Ini karena pertahanan Persisam terlalu longgar.

Hanya faktor ketenangan pemain depan yang lemah membuat banyaknya peluang yang berhasil dikonversi menjadi gol, hanya dua peluang. Tercatat ada tiga peluang emas yang gagal menjadi gol. Antara lain peluang Sunarto yang bebas dari kawalan dan tinggal berhadapan dengan kiper Persisam Agung Prasetyo. Karena ia terburu-buru, arah tendangan melenceng ke sisi kiri gawang.

Peluang lain dimiliki Musafry. Sundulannya tipis di sisi kanan gawang Persisam. Padahal ia sama sekali tidak ada pengawalan saat menerima umpan dari Sunarto. Peluang lain dimiliki Esteban Guillen yang sudah mampu mengecoh kiper Persisam. Namun arah bola membentur tiang gawang.

"Kini kami selisih agregat gol hanya dua dengan Persija. Pemain kami sudah bermain maksimum. Kami menang 2-0, terima kasih untuk semuanya," ucap pelatih Arema, Miroslav Janu, pada sesi press conference usai pertandingan.

MALANG - Perjuangan lebih keras harus dilakukan penggawa Arema untuk bisa meraih posisi runner up klasemen akhir musim ini. Di satu laga tersisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News