Hidup Mengesankan Stephen Stephen Stewart, Pria Aborigin Tertua di Australia
Seperti kebanyakan warga pribumi yang lahir sebelum tahun 1970, dia mendapati dirinya hidup di era saat warga Aborigin di Australia Barat dipaksa bekerja di peternakan dengan gaji yang dicurangi, mempekerjakan anak di bawah umur, dan perbudakan.
Nyaris dikirim kerja paksa ke pulau tahanan
Stephen lahir di Pardoo Station dan bekerja di sana sejak usia muda.
Namun ia nyaris dikirim ke Rottnest Island, pulau yang dijadikan tahanan bagi orang Aborigin.
Pulau itu, yang digunakan sebagai penjara hingga 1904 dan kamp kerja paksa hingga 1931, merenggut nyawa lebih dari 370 orang Aborigin.
Stephen bercerita, dia sedang berjalan ke sekolah di hari pertama pendidikan formalnya ketika dia dicegat oleh pihak berwenang.
"Polisi mengambil saya. Mereka mereka bilang akan mengantar saya ke sekolah," katanya.
Tapi Stephen berakhir di dalam sel tahanan di Port Hedland.
Ia tidak sadar dengan rencana menempatkannya di atas MV Koolinda, sebuah kapal uap yang mengangkut pekerja paksa ke Rottnest Island.
Stephen Stewart telah melewati segala rintangan untuk menjaga budaya Aborigin tetap hidup selama lebih dari satu abad usianya
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis