Hiii, 'Kapal Hantu' Berbendera Indonesia Berlayar di Myanmar
jpnn.com, YANGON - Sebuah kapal besar berbendera Indonesia menghebohkan publik Myanmar. Kapal bernama Sam Ratulangi PB 1600 itu berlayar di perairan Myanmar tanpa ada satu pun kru atau penumpang di dalamnya.
'Kapal hantu' itu kandas di dekat Kota Praja Thongwa di wilayah Yangon. Petugas gabungan dari penjaga pantai, angkatan laut dan kepolisian telah memantau kapal itu sejak penduduk desa melihatnya pertama kali pada awal pekan lalu.
Tim gabungan lantasmemasuki kapal itu ketika kandas di sebuah pulau pasir atau gosong. Anehnya, tak ada satu pun orang di dalam kapal itu.
“Tak ada kru atau kargo yang ditemukan di kapal. Ini cukup membingungkan bagaimana kapal sebesar itu bisa muncul di perairan kami,” ujar U Ne Win, seorang anggota parlemen Yangon yang mewakili Kota Thongwa kepada The Myanmar Times.
Sedangkan pihak Angkatan Laut Myanmat mengatakan, kapal kargo itu dalam kondisi kosong saat ditarik ke menuju pabrik penghancur kapal di Bangladesh. Namun, cuaca buruk datang sehingga kapal itu terlepas dari kapal tunda yang menyeretnya.
Media milik pemerintah Myanmar itu mengabarkan, kapal tersebut sedianya akan dipreteli di Bangladesh. Memang, kapal yang dianggap sudah tidak layak sering dibawa ke Pelabuhan Chittagong di Bangladesh untuk dihancurkan.
Namun, Sekretaris Jenderal Federasi Independen Pelaut Myanmar U Aung Kyaw Linn mengatakan, kapal itu masih dalam kondisi layak. “Dalam pandagan saya, kapal itu sengaja ditinggalkan. Pasti ada alasannya (sehingga sengaja ditinggalkan, red),” ujarnya.
Ukuran ‘kapal hantu’ itu memang bukan main. Panjangnya 580 kaki atau hampir dua kali lapangan sepak bola.
Sebuah kapal besar bernama Sam Ratulangi PB 1600 berbendera Indonesia yang tak membawa penumpang ataupun kru menghebohkan publik Myanmar.
- Dunia Hari Ini: Perdana Menteri Bangladesh Mengundurkan Diri
- 7 Nelayan Aceh Terdampar di Myanmar, Kemlu RI Turun Tangan
- Bea Cukai Kawal Ekspor Perdana 36 Ton Biji Pinang Belah Asal Jambi ke Bangladesh
- Kabar Terkini Muslim Rohingya di Myanmar, Makin Mengenaskan
- Bangga Atas Prestasi Tim Unified Football SOIna, Kemenpora Mengapresiasi
- Junta Terapkan Wajib Militer, Kaum Muda Myanmar Pilih Kabur ke Thailand