Hijab Jadi Sikap Politik Muslimah Asal Austalia yang Bersuami Pria Aceh Ini

"Menggunakan jilbab menjadi bentuk penolakan perempuan sebagai obyek dan seksualisasi tubuh perempuan," ujar Wynni yang sedang menyelesaikan program Doktor di University of Melbourne untuk bidang studi hukum hak perempuan.
"Jadi hijab sebagai sebuah sikap politik, karena tubuh saya adalah milik saya sendiri dan tertutup untuk dikomentari dan dikritik."
Keputusannya menjadi seorang Muslimah dan menggunakan jilbab mendapat dukungkan penuh dari keluarganya, meski kadang mereka khawatir karena adanya Islamophobia di Australia.

Di tahun 2017, Wynni menikah dengan Syahrial Umar, pria asal Aceh yang sekarang bekerja sebagai guru bahasa Indonesia di sebuah sekolah dasar di Bendigo.
"Castlemaine adalah tempat yang baik untuk membesarkan keluarga," kata Wynnie yang pertama kali bertemu suaminya di program AIYEP.
Menurutnya kejadian di Christchurch telah membuat komunitas Muslim dan komunitas lain dari latar belakang dan keyakinan berbeda untuk bersatu dan saling dukung satu sama lain.
"Teroris sudah gagal, karena apa yang kita lihat malah kesatuan yang luar biasa dan kekuatan," ujarnya, sambil berharap politisi Australia bisa merefleksikan kepemimpinan yang perlu dicontoh dari pemerintah Selandia Baru.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya