Hijab Jadi Sikap Politik Muslimah Asal Australia yang Bersuami Pria Aceh Ini
Wynni Jones sudah tiga tahun menjadi seorang Muslimah, setelah mengunjungi kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan untuk mengikuti program pertukaran pemuda Australia-Indonesia (AIYEP) di tahun 2015.
Pekan lalu, perempuan asal Kota Cairns, Queensland, ini diundang menjadi salah satu pembicara di acara peringatan bagi korban serangan teror ke masjid di Christchurch, Selandia Baru yang digelar oleh warga Castlemaine, sebuah kota kecil di pedalaman negara bagian Victoria.
Sekitar 100 orang datang ke acara tersebut yang juga menjadi bentuk dukungan bagi kelompok minoritas lainnya, termasuk suku Aborigin Dja Dja Wurrung, pencari suaka, dan kelompok imigran yang kini menetap di Castlemaine.
Photo: Wynni menikah dengan Syahrial, pria asal Aceh di tahun 2017. (Foto: Koleksi pribadi)
Dalam pidatonya, Wynni mengatakan kebencian tidak dimulai dengan sebuah aksi teror, tapi lewat sikap diskriminasi.
"Kebencian dimulai dengan seseorang yang tidak ingin saya menggunakan jilbab, tidak ingin duduk di sebelah saya di tram, atau berteriak mengejek saya di jalanan," kata Wynni.
Kepada ABC Indonesia, Wynni mengaku justru pernah mendapatkan pengalaman yang tidak menggenakan sebagai seorang Muslimah saat ia berada di Brisbane, ibukota Queensland.
Di Castlemaine dengan penduduk kurang dari 7.000 orang, komunitas Muslim sangat sedikit jumlahnya dan Wynni mengatakan ia yang paling "terlihat" karena menggunakan hijab.
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia
- Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun