Hijab Jadi Sikap Politik Muslimah Asal Australia yang Bersuami Pria Aceh Ini
Tapi kota pedalaman yang berjarak sekitar 1,5 jam menyetir dari kota Melbourne itu menurut Wynni cukup progresif dengan sosok pemimpin yang mencoba menciptakan komunitas yang inklusif.
"Solidaritas yang ditunjukkan komunitas (Castlemaine) sangat penting bagi saya pribadi karena mereka mengatakan menerima dan akan melindungi kami," ujarnya yang sempat merasa takut dan khawatir setelah serangan di Christchurch.
Photo: Keputusan Wynni untuk menjadi Muslimah dan memakai hijab telah mendapat dukungan dari keluarganya yang ikut hadir ke pernikahannya di Aceh. (Foto: Koleksi pribadi)
Feminisme dan keputusan memakai hijab
Saat mengunjungi Indonesia untuk program AIYEP, Wynni mengaku sangat menghormati keberagaman agama di Indonesia dan mempelajari tiap-tiap agama.
Kembali ke Australia ia meneruskan belajar soal Islam yang menurutnya menyerukan keadilan sosial, sesuai dengan bidang yang ditekuninya.
Wynni mulai mencoba menggunakan hijab ketika berada di Banjarmasin dengan alasan untuk menghormati budaya setempat, tapi memutuskan untuk terus menggunakannya saat kembali ke Australia setelah sempat tinggal di Yogyakarta selama empat bulan.
Photo: Wynni bersama keluarga mertuanya yang berasal dari Aceh. (Foto: Koleksi pribadi)
Baginya menggunakan hijab adalah sebuah bentuk feminisme dan pilihan yang memberdayakan perempuan.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata