Hikayat Perang VOC

Hikayat Perang VOC
VOC. Foto: Arsip Nasional Belanda

Coen Berang

Jan Pieterszoon Coen (Gubernur Jenderal VOC 1619-1623 & 1627-1629) yang berkedudukan di Nusantara naik pitam. Apalagi Belanda sedang di atas angin.

"Coen menyebut Heeren XVII pengecut dan telah menjual diri pada Gentleman Adventurers. Bagi Coen, orang Inggris sebagai musuh lebih mudah ditangani, daripada orang Inggris sebagai sekutu," papar alumnus Universitas Indonesia (UI) itu.

Coen mengabaikan induk semangnya di negeri seberang. Dia berang dan terus saja menyerang. Akhirnya EIC angkat kaki dari Banda.

(baca: Saking Seksinya, Pulau di Maluku ini Dilego Seharga New York)

Pada 1623 giliran kedudukan EIC di Ambon yang diganyang VOC. Ini membuat kongsi dagang Inggris itu memutuskan pindah ke Banten pada 1628.

Sempat meraup keuntungan besar karena menjalin hubungan baik dengan Kesultanan Banten, EIC akhirnya dipaksa angkat kaki ke Sumatera karena digasak lagi oleh VOC.

Sebagai pemenang, Belanda menjadikan Batavia--kini Kota Tua dan sekitarnya--pasar rempah-rempah terbesar di dunia.

SEJAK awal abad 17, Inggris dan Belanda berlaga memonopoli perdagangan dunia. Gelanggangnya, negeri yang hari ini bernama Indonesia. Wenri Wanhar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News