Hikmahbudhi: Polri di Era Jenderal Sigit Makin Humanis

Wiryawan menyebut penanganan dugaan penistaan agama dalam promosi minuman beralkohol di kafe Holywings sangat cepat dan sudah ada yang ditetapkan menjadi tersangka.
Sebaliknya, kata dia, kasus meme stupa terkesan berjalan lambat.
Dia menduga lambannya penanganan kasus meme stupa tersebut karena tekanan publik lebih sedikit dibanding kasus Holywings.
"Itu yang kami soroti. Terkesan ada perbedaan penanganan dalam kasus Holywings dan meme stupa candi Borobudur. Padahal, persoalannya mirip, soal agama,” ujar Wiryawan.
Menurut Wiryawan, penangann kasus meme stupa dan Holywings terkesan berbeda. Dalam kasus Holywings, penangannya cepat dan dalam beberapa hari sudah ditetapkan tersangka.
“Proses penegakan hukum jangan karena tekanan publik. Polisi tidak perlu takut menindak kalau sudah ada bukti kuat terjadinya pelanggaran,” tegas Wiryawan.(fri/jpnn)
Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) memandang Polri saat ini kian humanis khususnya dalam mengawal mahasiswa saat berunjuk rasa.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Arus Mudik Lebaran Lancar, Anggota DPR Apresiasi Kerja Keras Korlantas Polri
- Iwakum Desak Kapolri Evaluasi Aparat Pascainsiden Penggeledahan Wartawan Peliput Demo
- Dirut ASABRI: Kesehatan & Keselamatan Para Pejuang Negeri Adalah Prioritas Utama Kami
- Jangan Percaya Oknum yang Janjikan Jalan Pintas Jadi Polisi, Sahroni: 100% Penipuan
- Solidaritas Masyarakat dan Keluarga Polri Mengalir untuk Korban Penembakan yang Dilakukan Oknum TNI
- KMMP Desak Kapolri Tuntaskan Kasus Hukum Robertus Robet