Hiks...40,9 Juta Orang Tinggal di Daerah Rawan Longsor

jpnn.com - JAKARTA - Sekitar 40,9 juta penduduk di Indonesia setiap saat terancam bahaya longsor. Mereka bermukim di 274 kabupaten/kota yang masuk kategori rawan longsor, tersebar di sepanjang gugusan Bukit Barisan di Pulau Sumatera, Jawa bagian tengah dan selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku dan Papua.

"Dari 40,9 juta jiwa ini sama dengan 17,2 persen dari jumlah penduduk nasional. Rinciannya, 4,28 juta jiwa balita, 323 ribu jiwa disabilitas dan 3,2 juta jiwa lansia. Semua terpapar dari longsor pada saat musim penghujan," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB‎ Sutopo Purwo Nugroho, Senin (20/6).

Menurut Sutopo, kondisi yang ada perlu diantisipasi. Pasalnya, kemampuan masyarakat menghindar dan memproteksi diri dari bahaya longsor sangat minim. "Umumnya mereka tinggal di daerah dengan infrastruktur terbatas, sehingga saat terjadi longsor evakuasi terkendala medan," ujarnya.

Antisipasi dini juga perlu dikembangkan, karena menurut Sutopo, secara umum masyarakat Indonesia masih belum siap menghadapi bencana. Berdasarkan tiga penelitian mengenai tingkat kesiapsiagaan masyarakat, hasilnya menunjukkan pengetahuan kebencanaan meningkat. Tapi pengetahuan tersebut belum menjadi sikap, perilaku dan budaya yang mengkaitkan kehidupannya dengan mitigasi bencana.

"Upaya penanggulangan bencana longsor juga belum terlalu signifikan mengurangi risiko bencana. Banyak Pemda yang belum menempatkan masalah penanganan bencana menjadi prioritas pembangunan daerah dalam RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah)," ujarnya.

Selain itu, alokasi anggaran untuk penanggulangan bencana di BPBD masih jauh dari memadai. Idealnya, satu persen dari APBD per tahunnya, tapi saat ini hanya rata-rata 0,02-0,07 persen per tahun. Akibatnya, kegiatan pengurangan risiko bencana belum dapat dilakukan dengan optimal," ujar Sutopo.(gir/jpnn)