Hilang di Turki, 16 WNI beri Kabar: We Are Fine
jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Indonesia saat ini masih melacak kepergian 16 WNI yang menghilang di Turki saat mengikuti perjalanan wisata. Menurut Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, rombongan tur itu berangkat 24 Februari lalu.
Mereka seharusnya pulang lagi ke tanah air bersama-sama pada 4 Maret lalu. Namun 16 WNI memisahkan diri sebelum tanggal 4 Maret dengan alasan menjenguk keluarga.
"Mereka memisahkan diri dan bilang akan menjenguk keluarga. Leader dari tur itu kemudian mengizinkan karena dibilang akan jenguk keluarga," ujar Iqbal di Jakarta Selatan, Minggu (8/3).
Namun, kata dia, ketua rombongan resmi tur itu menjadi curiga karena setelah beberapa hari, 16 orang itu tak kunjung kembali. Mereka hanya mengirimkan pesan bahwa tidak akan ikut pulang ke Indonesia bersama rombongan tur.
"Ketika di-SMS oleh tour leadernya mereka katakan, 'kalau temen-temen bisa pulang dengan lancar pada tanggal 4, we are fine. Enggak usah pikirkan kita. Tapi mereka tidak kembali ikut rombongan," ujar Iqbal menirukan bunyi pesan 16 WNI tersebut.
Awalnya, kata dia, ketua rombongan tur wisata itu mengira ke 16 WNI itu menghilang. Namun, setelah mendapatkan SMS tersebut akhirnya rombongan kembali ke Indonesia. SMS itu, kata dia, kemudian dilaporkan ke Kemenlu untuk ditelusuri lebih jauh. (flo/jpnn)
JAKARTA - Pemerintah Indonesia saat ini masih melacak kepergian 16 WNI yang menghilang di Turki saat mengikuti perjalanan wisata. Menurut Direktur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hari Ini Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Honorer Jangan Nekat Bertindak Konyol
- BMKG Ungkap Prakiraan Cuaca Hari Ini, Ada Hujan di Sejumlah Wilayah
- Seorang Nelayan Asal Pandeglang Tewas Tersambar Petir Saat Melaut, Tim SAR Bergerak
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Dimulai, Honorer Titipan Mencuat, Ternyata Ada Kejutan yang Muncul
- Hadir di Indonesia AI Day 2024, ESQ Perkuat Kolaborasi Teknologi dan SDM
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan