Hilirisasi Industri Jadi Strategi Hadapi Krisis Ekonomi di Tanah Air
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Adi Suryanto menyarankan pemerintah Indonesia melakukan strategi khusus guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tanah air.
Saran tersebut sehubungan dengan kondisi krisis dunia pasca-pandemi covid-19 dan perang Rusia Indonesia.
Berdasarkan Laporan UN DESA (United Nations, Department of Economic and Social Affairs) Februari 2023, prospek ekonomi global mengalami kemunduran, sehingga menyebabkan koreksi estimasi pertumbuhan produk bruto (Gross Product Growth) di 2022 dan 2023.
Kondisi tersebut diperparah dengan tingginya tingkat inflasi di negara-negara maju dan berkembang.
Permasalahan ini diprediksi dapat melemahkan investasi, rendahnya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kewajiban membayar utang luar negeri.
Oleh karena itu, Adi Suryanto menyatakan Indonesia harus melakukan Transformasi Ekonomi dengan cara mengubah industri sektor primer menjadi berbasis nilai tambah (hilirisasi).
"Melihat kondisi itu, maka peserta PKN Tingkat I Angkatan LVI ini telah menyusun policy brief Strategi Peningkatan Investasi di Sektor Mineral dan Batubara Dalam Menghadapi Krisis Global, sebagai langkah strategis dan upaya meningkatkan investasi, khususnya di sektor mineral dan batubara" kata Adi Suryanto.
Menteri Investasi/ Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan hilirisasi yang dilakukan pemerintah saat ini menekankan kepada energi dan investasi hijau.
Strategi peningkatan investasi sektor mineral dan batubara guna melampaui krisis di Tanah Air.
- Survei PSI: Masyarakat Kaltim Pilih Rudy Mas'ud-Seno Aji
- PNM Dorong Ekonomi Perbatasan lewat Inovasi Rumput Laut
- Snapcart Ungkap Marketplace Pilihan Brand Lokal dan UMKM
- PPN 12 Persen Tidak Berpihak kepada Rakyat, Tolong Dibatalkan
- Presiden Prabowo Buka Akses Pasar Bagi Produk Asal Peru
- Pelindo Dorong Ekonomi Pesisir lewat Pelatihan Pemasaran di BUMMas Kampung Bahari