Hilirisasi Kristalina
Oleh: Dahlan Iskan
Titik berat Kristalina memang di larangan ekspornya. Larangan apa saja. Kali itu dia bicara soal larangan ekspor nikel Indonesia. Padahal Luhut sangat membanggakan sukses hilirisasi nikel.
Luhut adalah panglima hilirisasi. Program itu tidak akan jalan kalau tidak ada larangan ekspor.
Yang dilarang Indonesia sebenarnya bukan ekspor nikel. Di sini Kritalina kurang dapat masukan yang cukup.
Yang dilarang adalah ekspor bahan mentah nikel. Disebut ore. Yang isinya hampir 100 persen tanah dan air Indonesia. Kandungan nikelnya hanya sekitar 1,6 persen.
Ekspor nikelnya sendiri tidak dilarang. Ore itu harus diolah di dalam negeri. Diproses di pabrik smelter di Indonesia.
Setelah didapat nikelnya, silakan diekspor. Bahkan semuanya saja. Toh belum ada industri yang bisa mengolah nikel itu di dalam negeri.
Masih harus ada hilirisasi berikutnya lagi. Misalnya pabrik pembuat stainless steel, pabrik baterai dan sejenisnya.
Mungkin perlu panglima yang lain lagi. Atau sekalian dirangkap orang yang sama.
SAYA melihat koin di balik sikap Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva soal hilirisasi inkel dan deglobalisasi perdagangan. Lalu dia bertemu Luhut.
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Mampir Guyon
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada
- Pilwalkot Semarang 2024: Restu & Doa Jokowi untuk Yoyok-Joss
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang