Hilirisasi Sawit di Indonesia Catatkan Kemajuan

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) Tungkot Sipayung melihat sejauh ini, hilirisasi sawit sudah mencatat kemajuan yang besar.
Menurutnya, variasi produk sawit makin beragam sehingga menghasilkan peningkatan nilai ekonomi produk itu.
“Menuju 750 jenis produk hilir dan kompetitif di pasar dunia. Semakin ke hilir nilai tambah besar dan semakin membutuhkan inovasi hilir,” kata Tungkot.
Pada 2010, Indonesia masih mengekspor Crude Palm Oil (CPO) atau barang mentah sekitar 70-80 persen. Namun, pada 2022, sekitar 90 persen ekspor merupakan olahan sederhana (setengah jadi).
Sejauh ini, hilirisasi sawit sudah mencatat kemajuan yang besar. Hanya saja, hilirisasi sawit domestik masih memerlukan percepatan adopsi inovasi agar bisa menghasilkan bermacam produk hilir.
Menurutnya, keterlambatan adopsi inovasi terjadi karena masih rendahnya budaya inovatif dan kreatif di industri hilir, inovasi belum menjadi indikator kinerja utama perusahaan, dan masih lemahnya dukungan kebijakan.
Tungkot juga menambahkan dukungan dana riset yang disalurkan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sudah tersedia dan telah dimanfaatkan para periset, hasilnya berupa invensi atau paten juga telah banyak.
Oleh karena itu, dirinya mendorong agar hasil riset itu bisa diadopsi oleh pelaku industri.
Variasi produk sawit makin beragam sehingga menghasilkan peningkatan nilai ekonomi produk itu.
- Riau Berusaha Rebut Hak Kelola Kebun Eks Sawit Duta Palma
- Remaja Pencuri Buah Kelapa Sawit di Musi Rawas Ditangkap Polisi
- Gandeng Polri, PalmCo Optimalkan Lahan Replanting Sawit untuk Tanam Jagung
- Ekspor Minyak Sawit Sumbang Devisa Negara Capai Rp 440 Triliun
- AII: 16 Invensi Hasil Riset GRS 2021-2023 Siap Dihilirisasi
- Gelar Seminar, PTPN Bahas Peran Strategis Kelapa Sawit Menuju Indonesia Emas 2045