Hilirisasi Seharusnya Lahirkan Industri Penopang yang Kuat

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, penghiliran seharusnya bisa melahirkan industri penopang yang kuat.
Yaitu, industri-industri yang mampu memproduksi bahan baku penolong atau substitusi impor.
Namun, karena keinginan tersebut belum terwujud, industri dalam negeri pun lebih memilih jalan yang lebih praktis, yakni impor.
’’Ketergantungan impor terhadap bahan baku untuk industri terus meningkat. Kinerja ekspor nonmigas juga gagal menopang tekanan dari impor migas yang besar,’’ ujar Hariyadi, Rabu (16/1).
Hariyadi mengungkapkan, industri bahan baku penolong yang sudah existing masih cukup berat bersaing dengan impor.
Sebab, tanpa dukungan yang maksimal, ongkos tenaga kerja dan produksi yang masih tinggi membuat harga jual produk meningkat.
’’Karena lebih murah, pelaku industri lebih memilih membeli produk impor jika dibandingkan dengan produk substitusi impor di dalam negeri,’’ jelas Hariyadi.
Selain itu, pemerintah cenderung terlambat merespons tanda-tanda tekanan global yang terlihat sejak awal tahun.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, penghiliran seharusnya bisa melahirkan industri penopang yang kuat.
- Jawab Tantangan Transformasi Digital, Scala by Metranet Hadirkan 3 Layanan Utama
- Pertamina NRE Beber Manfaat Perdagangan Karbon di Forum Ini, Apa Saja? Simak ya
- Bos Freeport Sebut Smart Mining Lebih Aman & Produktif
- Kinerja Sustainability Pertamina Lampaui Target, Segini Capaian Dekarbonisasi di 2024
- Ekspor Perdana di 2025, Taru Martani Berhasil Kirim 5.200 Batang Cerutu ke Taipei
- Hambat Penyerapan Tenaga Kerja, Kemnaker akan Laporkan Ormas Bergaya Preman