Himad Purelang: Pembubaran BP Batam Jangan Sekadar Ganti Merek

jpnn.com - JAKARTA – Ketua Umum Himpunan Masyarakat Adat Pulau-pulau Rempang Galang (Himad Purelang) Blasius Joseph mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi (Jokowi) membubarkan Badan Pengusahaan (BP) Batam yang dulunya bernama Otorita Batam (OB).
“Langkah Presiden Jokowi membubarkan BP Batam sudah tepat. Awasi jangan sampai terjadi penyimpangan oleh pelaksana dalam proses pembubarannya hingga terbentuk institusi baru yang hanya sekedar ganti merek," kata Blasius Joseph, Minggu (3/1).
Kalau terjebak dengan sekadar ganti merek, lanjutnya, masalah pokok di Kota Batam tidak akan pernah selesai, malah akan menambah potensi konflik.
“Sesuai pernyataan Mendagri Tjahjo Kumolo, BP Batam dibubarkan dalam rangka peningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan investor melalui mekanisme baru nantinya," kata Blasius.
Dalam konteks itu, lanjutnya, Himad Purelang berharap pendaftaran permohonan Sertifikat Hak Milik (SHM) dirangkaian pulau Rempang Galang Batam sejak tahun 2008 pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN (Kementerian ATR/BPN) juga mengalami kemajuan.
Menurut Blasius, sejak BP Batam berdiri selalu sesuka hati merambah lahan di luar kewenangannya dengan cara melawan hukum. Hal itu sebenarnya sudah lama diketahui Kementerian ATR/BPN hingga Hak Pengelolaan Lahan (HPL) masyarakat adat di Rempang Galang diabaikan.
“Kebijakan Presiden membubarkan BP Batam seharusnya direspons Kementerian ATR/BPN untuk menuntaskan pelepasan tanah negara dirangkaian pulau Rempang Galang kepada Himad Purelang. Kami penggarap yang patuh peraturan memohon pelepasan tanah negara dan itu sudah diperintahkan Panja Komisi II DPR RI dan Kepala BPN yang lalu, Hendarman Supandji. Mengapa Menteri ATR/BPN sekarang menahan prosesnya?,” tanya Blasius.(fas/jpnn)
JAKARTA – Ketua Umum Himpunan Masyarakat Adat Pulau-pulau Rempang Galang (Himad Purelang) Blasius Joseph mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Revisi UU Kejaksaan Menuai Pro dan Kontra, Pakar Sarankan Penundaan
- PSI: Ahok Seharusnya Jadi Whistle Blower Saat Masih Menjabat Komut
- Presiden Prabowo Perintahkan BNPB segera Tangani Banjir
- Penyidik KPK Menggeledah 2 Kantor di Lingkungan Pemkab Musi Banyuasin, Ini Hasilnya
- Gubernur Pramono Instruksikan Buka Pintu Air Manggarai
- Langkah Mendes Yandri Berhentikan TPP Dinilai Bukan karena Like and Dislike