Hindari Asap, Bocah Ini Pilih Mengungsi Hingga Borong Kamar Hotel

Hindari Asap, Bocah Ini Pilih Mengungsi Hingga Borong Kamar Hotel
Foto: dok/Pekanbaru Pos/JPNN.com

Dalam rincian surat itu kata Ondi disebutkan pihak hotel agar  memberikan potongan harga untuk sewa kamar dan makanan. “'Promo ini juga berlaku bagi masyarakat yang terganggu jadwal penerbangan,” imbuhnya.

Salah seorang warga Pekanbaru, Meri (42) mengaku  kalau kabut asap begini terus, memang lebih baik mengungsi. Sejak munculnya kabut asap, ia sebagai orang tua  yang memiliki anak kecil lebih banyak berdiam diri di dalam rumah dan tidak bisa berkegiatan sebagaimana biasanya.

“Kita berharap berharap kepada pemerintah agar secepatnya bertindak mengatasi cuaca yang tidak normal ini karena sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama anak-anak, ibu hamil serta kaum manula dan penderita sesak pernapasan,” harapnya.

Asap Kiriman

Meski minim titik api atau hotspot di wilayah provinsi Riau, namun  kabut asap yang menyelimuti Riau semakin pekat. Hingga Minggu  (13/9) papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Pekanbaru menunjukkan status Berbahaya.

Berdasarkan pantauan BMKG Pekanbaru, data hotspot menunjukkan di pulau Sumatera masih terdapat 383 titik api. Titik ini tersebar di Provinsi Jambi 56 titik,  Lampung tiga titik, Sumsel 300 titik, Babel 10 titik, sementara Provinsi Riau menyumbang 14 titik.

“'Titik api masih didominasi Sumatera Selatan. Asap tebal yang makin pekat  menyelimuti Riau pastinya kiriman dari sana,” terang Kasi  Informasi BMKG, Slamet Riyadi.

Dikatakannya, 14 titik tersebut tersebar di tiga Kabupaten di  Riau. Diantaranya di Kabupaten Kuansing lima titik, Kabupaten Pelalawan delapan titik, dan Indragiri Hulu hanya satu titik api. Kabut asap yang menyelimuti Pekanbaru menyebabkan jarak pandang terbatas.

PEKANBARU – Nabila, bocah yang baru berusia lima tahun ini, terpaksa mengungsi ke kamar hotel. Hal itu dilakukan orang tua Nabila karena khawatir

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News