Hindari Dampak Sanksi AS, Rusia Ajak Tiongkok Tinggalkan Dolar

Hindari Dampak Sanksi AS, Rusia Ajak Tiongkok Tinggalkan Dolar
Uang dolar AS. Ilustrasi Foto: AFP

Dia mencontohkan, teknologi 5G yang dikembangkan Huawei Technologies. Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa dirinya ingin mengejar kemajuan teknologi lewat kompetisi, bukannya memblokir teknologi negara lain.

Kenyataannya, Washington melarang Huawei menjual teknologi 5G-nya ke perusahaan-perusahaan AS dengan alasan keamanan.

Banyak perusahaan Rusia kini sulit membuka rekening bank komersial. Para pebisnis global lebih suka bermain aman dengan menghindari transaksi dengan Rusia sama sekali.

Karena itu, kini Kementerian Keuangan dan Bank Sentral di Rusia dan Tiongkok tengah bekerja sama untuk membangun mekanisme guna meningkatkan pembayaran perdagangan dengan rubel dan yuan.

Meraka juga akan mencari cara agar hal tersebut bisa diaplikasikan ke bank-bank komersial.

Melakukan hal itu bakal cukup sulit. Namun, Moskow meyakini bahwa harus ada mekanisme kerja sama untuk mengurangi dampak negatif pembatasan yang dilakukan negara ketiga.

Rusia dan Tiongkok akan berusaha bekerja sama untuk merealisasikan hal tersebut.

Untuk sementara, dua negara akan mencari solusi penyelesaian finansial dengan membuka lebih banyak bank di tiap-tiap negara.

Rusia dan Tiongkok berusaha mengurangi dominasi dolar Amerika Serikat (AS) dengan cara menggunakan lebih banyak mata uang yuan ataupun rubel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News