Hindari Diskriminasi, Siswi Afghanistan Akan Direlokasi ke Rwanda
jpnn.com, JENEWA - Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) pada Jumat (10/3) mengatakan pihaknya mendukung relokasi anak-anak perempuan Afghanistan ke Rwanda untuk melanjutkan pendidikan mereka.
Dukungan tersebut menyusul keputusan Taliban yang melarang perempuan dan anak perempuan mendapatkan pendidikan menengah dan lanjutan.
Anak-anak perempuan ini berada di antara pelajar asing yang didaftarkan ke Sekolah Kepemimpinan Afghanistan (SOLA) – sekolah berasrama khusus perempuan Afghanistan yang awalnya berbasis di Kabul, sebelum terpaksa pindah ke Rwanda menyusul pelarangan oleh Taliban tersebut, menurut keterangan dari IOM.
Pada Desember lalu, Taliban memperluas larangan atas pendidikan perempuan, yang terakhir melarang perempuan belajar di universitas sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Taliban juga melarang perempuan bekerja baik di organisasi pemerintah maupun swasta.
Sejak Agustus 2021, menyusul kembalinya kekuasaan mereka setelah pejabat pemerintahan Kabul yang didukung Amerika Serikat meninggalkan negara itu dan pasukan asing ditarik,
Taliban menerapkan sejumlah batasan pada perempuan yang memaksa banyak profesional meninggalkan Afghanistan.
Ruang Aman
Siswi baru dari Afghanistan akan bergabung dengan teman sekelas SOLA mereka, yang disambut baik pemerintah Rwanda pada Agustus 2021.
- 2 Hari Hilang, Siswi di Deli Serdang Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan Karung
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Mereka yang Ingin Perubahan, Diasingkan hingga Dianggap Pengkhianat
- Dinas Pendidikan Jawa Timur Mengapresiasi Program SMK Series TJSL INKA
- Video Syur Viral, Oknum Guru & Siswi MAN Gorontalo Pernah Berjimak di Sekolah
- Video Syur dengan Siswi MAN Gorontalo Viral, Oknum Guru Jadi Tersangka