Hindari Gesekan, DPP Golkar Pilih Kompromistis
Materi Munas Dikomunikasikan Dengan Para Calon Ketua Umum
Kamis, 24 September 2009 – 20:16 WIB
Sementara anggota Steering Committe (SC) Musyawarah Nasional (Munas) VIII Partai Golongan Karya, Bambang Soesatyo, mengungkapkan bahwa pembahasan materi Munas oleh Organizing Committe (OC) dan SC telah selesai. Setelah selesai, materi itu akan dimintakan persetujuan DPP melalui Rapat Pleno DPP Partai Golkar.“Pembahasan materi Munas berlangsung mulus dan tidak ada catatan sehingga kami yakin materi ini tidak akan ditolak pleno DPP," ujarnya.
Lebih lanjut Bambang menyebutkan beberapa materi yang telah selesai dibahas, antara lain materi AD/ART beserta rancangan perubahannya, rancangan program umum partai, rancangan jadwal acara Munas dan tata tertib munas, serta laporan pertanggungjawaban ketua umum dan rancangan pernyataan politik. Selain itu, SC dan OC sepakat tata cara pemberian suara yang tidak mengalami perubahan, meskipun sebelumnya ada usulan agar hak suara DPD I ditambah. Satu usulan yang sempat diperdebatkan tapi akhirnya SC menolak adalah tentang perlunya dibentuk Dewan Kehormatan. “Karena usulan itu ditolak untuk dimasukkan dalam materi munas, selanjutnya usulan itu langsung dibawa ke munas. Jadi, nanti terserah peserta munas untuk memutusnya,” ungkap Bambang.
Ditolaknya usulan pembentukan Dewan Kehormatan ini sekaligus menggugurkan niat kubu calon ketua umum Aburizal Bakrie untuk menggandeng Jusuf Kalla, yang rencananya akan diposisikan sebagai Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar.(fas/JPNN)
JAKARTA - Wakil Sekjen DPP Golkar, Rully Chairul Azwar menyatakan, DPP Golkar menginginkan agar persaingan antar calon ketua umum berjalan secara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gelar Doa Bersama, Timses RIDO: Isi Masa Tenang dengan Hal Positif
- Pemuda Kristen Jakarta Kecam Pernyataan Bermotif SARA Menteri Maruarar Sirait
- 3 Pejabat Pemkab Banggai jadi Tersangka Tindak Pidana Pemilu 2024
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya
- Pilkada Masuk Masa Tenang, Bawaslu Serang Fokus Mengawasi 2 Titik Rawan