Hindari Gesekan, DPP Golkar Pilih Kompromistis

Materi Munas Dikomunikasikan Dengan Para Calon Ketua Umum

Hindari Gesekan, DPP Golkar Pilih Kompromistis
Hindari Gesekan, DPP Golkar Pilih Kompromistis

Sementara anggota Steering Committe (SC) Musyawarah Nasional (Munas) VIII Partai Golongan Karya, Bambang Soesatyo, mengungkapkan bahwa  pembahasan materi Munas oleh Organizing Committe (OC) dan SC telah selesai. Setelah selesai, materi itu akan dimintakan persetujuan DPP melalui Rapat Pleno DPP Partai Golkar.“Pembahasan materi Munas berlangsung mulus dan tidak ada catatan sehingga kami yakin materi ini tidak akan ditolak pleno DPP," ujarnya.

Lebih lanjut Bambang menyebutkan beberapa materi yang telah selesai dibahas, antara lain materi AD/ART beserta rancangan perubahannya, rancangan program umum partai, rancangan jadwal acara Munas dan tata tertib munas, serta laporan pertanggungjawaban ketua umum dan rancangan pernyataan politik. Selain itu, SC dan OC sepakat  tata cara pemberian suara yang tidak mengalami perubahan, meskipun sebelumnya ada usulan agar hak suara DPD I ditambah.  Satu usulan yang sempat diperdebatkan tapi akhirnya SC menolak adalah tentang perlunya dibentuk Dewan Kehormatan. “Karena usulan itu ditolak untuk dimasukkan dalam materi munas, selanjutnya usulan itu langsung dibawa ke munas. Jadi, nanti terserah peserta munas untuk memutusnya,” ungkap Bambang.

Ditolaknya usulan pembentukan Dewan Kehormatan ini sekaligus menggugurkan niat kubu calon ketua umum Aburizal Bakrie untuk menggandeng Jusuf Kalla, yang rencananya akan diposisikan sebagai Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar.(fas/JPNN)

JAKARTA - Wakil Sekjen DPP Golkar, Rully Chairul Azwar menyatakan, DPP Golkar menginginkan agar persaingan antar calon ketua umum berjalan secara


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News