Hindari Kekalahan, Golkar Benahi Komunikasi
"Kelemahan komunikasi berpengaruh pada hasil pemilu. Seperti kurang intensnya komunikasi dengan daerah-daerah," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono di DPR RI, Kamis (17/7).
Ia mengatakan, pembenahan komunikasi ini akan dilakukan melalui badan pemenangan pemilu (Bappilu). "Ketidaklancaran komunikasi ini akan ditingkatkan secara keseluruhan," tegas Agung.
Agung yang juga Ketua DPR RI ini juga mengatakan, Pilkada juga memiliki pengaruh sedemikian rupa di banyak daerah. Dimana hal tersebut menganggu hasil konsolidasi yang dilakukan. "Misalkan ada perebutan antarkader partai. Ini mengganggu persatuan dan kesatuan partai," katanya.
Selain meningkatkan komunikasi, Agung mengatakan, Golkar juga terus menbangun pencitraan bahwa partai tersebut bukanlah partai yang menjadi benteng koruptor. Realisasi dari pencitraan ini dilakukan dengan memproses secara hukum kader yang terlibat dengan masalah hukum. "Kalau ada yang terlibat, ya akan ditindaklanjuti," katanya.
Ke depan, terus Agung, penyusunan daftar calon legislatif juga akan menjadi perhatian. Dari beberapa syarat yang ada, tidak terlibat masalah hukum adalah syarat yang harus dipenuhi calon. Baru kemudian popularitas dan kompetensi.
"Dengan begitu, diharapkan kita mampu menyusun daftar calon yang bersih. Ini sekaligus akan membantu membangun image partai," terus Agung. (ais)
JAKARTA-Upaya pembenahan agar kekalahan Partai Golkar dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) terus dilakukan. Salah satunya dengan membenahi komunikasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PDIP Yakin KPK Bakal Tahan Hasto pada Senin Nanti, Tujuannya Mengganggu Kongres Partai
- Tak Akan Lari, Hasto Bakal Hadapi Penyidik KPK pada 13 Januari
- Ketum PITI Ipong Hembing Laporkan Oknum Hakim Pengadilan Niaga Jakpus ke KY
- Taat Hukum, Hasto Bakal Hadiri Panggilan KPK pada 13 Januari 2025
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Jangan Diundur Ketiga Kalinya, Honorer Senior Keburu Pensiun
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Dirut PT Pacific Sekuritas Indonesia Edy Soetrisno