Hindari Kerugian Negara, Antam Didorong Lakukan PK Lawan Konglomerat
jpnn.com, JAKARTA - Pakar hukum pidana Prof. Romli Atmasasmita mendukung PT Aneka Tambang (Antam), Tbk., untuk menempuh jalur peninjauan kembali (PK) dalam menghadapi gugatan konglomerat.
Dia mengatakan bahwa Antam masih memiliki kesempatan melakukan perlawanan secara hukum terhadap konglomerat asal Surabaya, Budi Said.
"Antam tempuh PK saja," kata Prof. Romli saat dihubungi wartawan di Jakarta, kemarin.
Guru Besar Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Padjajaran itu mendukung langkah tersebut bukan lantaran kalah atau menang.
Menurut dia, langkah PK perlu diambil karena sudah sangat mendesak dan jalan terakhir untuk menghindari kerugian negara.
Prof Romli merujuk pada keputusan Mahkamah Agung (MA) yang mengabulkan gugatan Budi Said terhadap PT Antam pada akhir Juni lalu.
Akibat putusan itu, Antam diharuskan membayar 1,1 ton emas atau berupa uang yang senilai dengan jumlah tersebut kepada Budi Said.
Menurut Prof Romli, jika tuntutan itu dibayarkan maka berpotensi mengakibatkan adanya kerugian negara.
Antam didorong untuk melakukan PK melawan konglomerat Budi Said, untuk menghindari kerugian negara.
- Ahli dari BPK Beberkan Kerugian Negara di Kasus Antam
- Harga Emas Antam Kamis 14 November 2024 Turun, Ini Daftarnya
- Ketidakpastian Ekonomi Bikin Investasi Emas Makin Moncer
- Daftar Harga Emas Antam Hari Ini Senin 11 November 2024, Cek Perinciannya
- Analisis Tren Harga Emas, Diprediksi Bakal Menguat Ganas!
- Freeport dan Antam Bersinergi, Erick Dorong Lonjakan Cadangan Emas Batangan di Dalam Negeri