Hindari Konsumsi Sodium Berlebihan, Cara ini Bisa jadi Alternatif Pengganti Garam di Rumah

Anggapan MSG berbahaya bagi kesehatan dimulai pada 1968-an.
Saat itu, seorang dokter AS menulis surat ke jurnal medis berjudul “Chinese Restaurant Syndrome.” Dalam dokumen tersebut, dia menggambarkan gejala seperti mati rasa di belakang leher, kelemahan umum, dan jantung berdebar.
Dia menduga MSG, bersama dengan bahan lain seperti anggur masak dan natrium dalam jumlah tinggi, mungkin menyebabkan gejala ini.
Anggapan ini kini mulai luntur dengan adanya penelitian lanjutan yang baru. MSG atau monosodium glutamat ternyata bisa diproduksi oleh manusia tanpa didapatkan dari makanan.
MSG juga ditemukan di berbagai bahan makanan alami seperti tomat, jamur, dan bawang.
Menariknya, MSG hanya mengandung sekitar 12% natrium daripada garam biasanya. Walaupun begitu, rasa umami dan asin bisa lebih terasa ketika menggunakan MSG daripada garam.
Penelitian terbaru juga membuktikan bahwa MSG bisa jadi pengganti garam dalam makanan kemasan seperti camilan atau sup. Dengan MSG, kandungan natrium bisa berkurang hingga 30% sampai 50%.
Lalu bagaimana cara memastikan makanan enak jika menggunakan lebih sedikit garam atau beralih ke alternatif rendah sodium?
Konsumsi sodium di Indonesia juga semakin meningkat dan tentunya menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
- Berbagi Kepedulian, Cahaya Manthovani Dukung Asupan Gizi Murid SLBN 7 Jakarta
- 4 Manfaat Garam yang Baik untuk Jantung
- 5 Makanan yang Membuat Tulang Makin Keropos
- Lemonilo Hadirkan Layanan Bikin Happy dan Brownies Crispy Strawberry Cheese
- 4 Khasiat Air Garam yang Baik untuk Jantung
- DPR Mendukung Pemerintah untuk Tingkatkan Produksi Garam Lokal