Hindari Makan Berlebihan dan Tidak Sehat Selama Puasa
jpnn.com - Selama bulan puasa Anda disarankan tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan saat berbuka dan sebaiknya menghindari mengonsumsi makanan yang tidak sehat.
"Sakit perut dan komplikasi gastro lainnya yang disebabkan makan berlebihan justru lebih sering terjadi pada bulan Ramadan," kata ahli gastroenterologi, Dr. Tarek Nasser, seperti dilansir laman The National, Minggu (4/6).
"Frekuensi komplikasi ulkus seperti perforasi dan perdarahan lebih tinggi selama bulan Ramadan," jelas Dr. Nasser.
Ulkus duodenum lebih sering terjadi pada mereka yang makan berlebih, karena berpuasa disertai dengan peningkatan keasaman lambung.
"Makan berlebihan setelah berbuka puasa maupun saat sahur tidak hanya bisa membahayakan tubuh, tapi juga bisa menyebabkan kelelahan, mengantuk dan lesu," tambah Dr. Nasser.
Puasa selama bulan suci Ramadan memang bisa memperbaiki kesehatan tubuh Anda tapi diet yang benar justru sering diabaikan dan biasanya kebiasaan makan seseorang selama bulan suci ini berubah menjadi makan karbohidrat secara berlebihan.
Tren lainnya adalah terlalu banyak mengonsumsi makanan dalam waktu singkat, makan tidak teratur dan banyak dari mereka yang menjalani ibadah puasa biasanya akan kehilangan kontrol dan mengembangkan nafsu makan yang tidak terkendali begitu Ramadhan selesai.
"Semua faktor ini menyebabkan beberapa orang mengalami kenaikan berat badan beberapa kilogram jusru saat mereka tengah melakukan ibadah puasa," kata Dr. Nasser.
Selama bulan puasa Anda disarankan tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan saat berbuka dan sebaiknya menghindari mengonsumsi makanan yang tidak
- Ungkap yang Paling Berat Saat Bulan Puasa, Frislly Herlind: Jawab Pertanyaan Orang
- Happy Asmara: Alhamdulillah, Ramadan Tahun Ini Penuh Berkah
- Mudik Duluan Menjadi Pengalaman Tiada Batas saat Ramadan
- Rangkaian Program Ramadan Menarik di Lippo Malls Indonesia, Catat Tanggalnya
- Ketua PBNU Berharap Ramadan Menurunkan Tensi Politik, Saling Memaafkan setelah Berselisih
- Ketua MUI Usul Gelar Silaturahmi Nasional untuk Tokoh Politik Usai Pemilu 2024