Hindari Menggantung Pakaian di Dalam Kamar
jpnn.com - Demam berdarah disebabkan oleh infeksi virus yang paling sering ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Tak hanya mengintai di musim hujan, bila lingkungan tempat tinggal Anda terdapat genangan air yang merupakan tempat favorit nyamuk untuk berkembang biak, demam berdarah bisa saja menghampiri.
Penyebab dan gejala demam berdarah
Perlu Anda ketahui, sebenarnya ada empat jenis virus yang dapat menyebabkan demam berdarah. Pada tahun 2015, tercatat sebanyak 126.675 penderita DBD di 34 provinsi di Indonesia dan 1.229 orang di antaranya meninggal dunia.
Jika dibandingkan dengan data pada 2014 terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini bisa disebabkan oleh perubahan iklim dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Akibatnya, demam berdarah pun mewabah.
Gejala yang dapat dikeluhkan oleh pasien demam berdarah adalah demam tinggi dengan pola yang khas, yaitu seperti pelana kuda. Kondisi ini ditunjukkan dengan demam yang dirasakan terus menerus selama tiga hari pertama, kemudian demam turun selama tiga hari.
Pada fase ini, mayoritas orang merasa tenang karena menganggap demam sudah dapat ditangani. Namun sebenarnya, tahap ini merupakan fase kritis yang membutuhkan pemantauan lebih.
Setelah melewati fase tersebut, demam akan kembali naik selama tiga hari.
Berbagai rangkaian program dapat dijalankan sebagai upaya pencegahan untuk memberantas jentik nyamuk. Salah satu program yang paling sering dilakukan adalah 3M.
- Cegah DBD, Ribuan Keluarga Ikut Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk
- Kasus DBD Meningkat, Upaya Preventif Jadi Alternatif
- Tren Penyebaran Kasus DBD di Solo Menurun
- Kasus DBD Tembus 88 Ribu, Lestari Moerdijat: Efektivitas Pencegahan Harus Ditingkatkan
- 4 Pasien DBD di Banyuwangi Meninggal Dunia
- Kasus DBD Kembali Menelan Korban Jiwa di Mukomuko Sumsel