Hindari Pamer Eksisteni dengan Kegaduhan Politik
Minggu, 09 Desember 2012 – 03:28 WIB

Hindari Pamer Eksisteni dengan Kegaduhan Politik
Karenanya Yani juga mengingatkan agar reformasi tidak hanya sekedar adanya perubahan. Menurutnya, hal yang tak kalah pentin dalam reformasi adalah keberlanjutan upaya untuk menuju perbaikan. "Jika hanya mengakomodir perubahan tanpa memikirkan keberlanjutan, maka yang terjadi hanyalah kegaduhan seperti saat ini," tegasnya.
Baca Juga:
Sedangkan Zaenal A Budiyono selaku penulis buku "Memimpin di Era Politik Gaduh” mengatakan, pemerintahan SBY bisa konsisten menunjukkan kemajuan meski terus diserang secara politik. Ia mencontohkan kenaikan anggaran pendidikan dan kesehatan yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Anggaran pendidikan nasional misalnya, pada 2002 hanya Rp 13,6 triliun atau sekitar 3,8% dari APBN tahun itu. "Tapi pada 2009 jumlahnya naik enam kali lipat, menjadi 20 persen dari APBN, yang nilainya sekitar Rp 207,41 triliun," katanya.
Demikian pula dengan anggaran kesehatan yang pada APBN 2004 baru sekitar Rp 5,8 Triliun, maka pada 2009 lalu saja sudah meningkat hampir empat kali lipat menjadi sekitar Rp 20,3 Triliun.
PALEMBANG - Staf Khusus Presiden, A Yani Basuki menyatakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus mengingatkan para pembantunya di kabinet
BERITA TERKAIT
- Prabowo dan Presiden Mesir Bahas Situasi Gaza Palestina
- Menteri Industri Arab Saudi Bakal ke Indonesia, Bahas Kerja Sama Sektor Unggulan
- 2 Hakim Terseret Kasus Suap Rp 60 Miliar yang Menjerat Ketua PN Jaksel
- Ketua PN Jaksel Tersangka Suap Rp 60 Miliar, Kejagung Sita Mobil Mewah dan Uang
- Survei LSI Terkait RUU KUHAP: Mayoritas Publik Dukung Kesetaraan Penyidik
- KPK Limpahkan Perkara Korupsi Eks Wali Kota Semarang ke Pengadilan