Hindari Pendegradasian KPU dengan Hitung Cepat
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Khatibul Umam Wiranu meminta polemik tentang hitung cepat Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 dihentikan. Menurutnya, sebaiknya semua pihak kembali mengacu pada penghitungan konstitusional yang akan diputuskan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli 2014 mendatang.
Hal itu disampaikan Khatibul guna menanggapi fenomena lembaga survei penyedia hitung cepat (quick count) yang sudah tidak lagi berjalan sebagaimana mestinya. "Terkait keberadaan hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga survei dalam Pilpres 2014 ini, dalam kenyataannya telah meresahkan masyarakat. Hasil hitung cepat keluar dari khittah-nya yang justru menjadi alat propaganda," katanya, Rabu (16/7).
Politikus Partai Demokrat itu menambahkan, hitung cepat yang sejatinya bagian dari produk akademik telah berubah menjadi instrumen politik. Bahkan pada titik tertentu, hitung cepat justru menjadi alat untuk mendelegitimasi peran dan keberadaan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dilindungi konstitusi.
Belajar dari masalah yang timbul, lanjutnya, ke depan perlu dipikirkan bersama tentang pengaturan keberadaan lembaga survei. Misalnya pengaturan soal pendanaan, posisi lembaga survei sebagai konsultan politik, serta pengaturan lembaga etik yang independen.
"Usai proses tahapan pilpres, kami mengusulkan untuk duduk bersama seluruh stakeholder pemilu seperti KPU, Bawaslu, DKPP, akademisi serta lembaga survei khusus membahas ihwal lembaga survei yang dalam titik tertentu turut memberi dampak negatif di tengah masyarakat," harapnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Khatibul Umam Wiranu meminta polemik tentang hitung cepat Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 dihentikan. Menurutnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hadiri China Economic and Social Forum 2024, Gus Addin: Inovasi & Kolaborasi untuk Masa Depan Global
- Sudah Saatnya Gapok Guru dan Tendik Rp 7 Juta, Alasannya Masuk Akal
- Dirikan PT Abhipraya Wijaya Sampatti, Irfan: Ingin Membuka Lapangan Kerja
- Wamenkop Ferry Juliantono Maju sebagai Calon Ketua IKA Unpad
- KPK Menyita Dokumen Kasus Korupsi Bansos Presiden dari Teddy Munawar dan Steven Kusuma
- BNPT Gelar Program Sekolah Damai untuk Ciptakan Lingkungan Belajar yang Toleran dan Antikekerasan