Hindari Penyakit Stroke dengan 5 Langkah Sehat ini

Selain itu, hindarilah lemak trans, jenis lemak yang berkontribusi terhadap stroke. Anda dapat menemukannya pada kue-kue, cookies, microwave popcorn, makanan cepat saji, biskuit, dan sebagainya.
2. Olahraga
Mungkin Anda merasa bosan dengan kata “olahraga”. Terlebih, faktor lain seperti cuaca, kelengkapan alat, hingga suasana hati yang memburuk bisa jadi alasan. Tapi tunggu dulu, olahraga tak perlu ribet, kok. Anda bisa melakukannya di rumah, hanya dengan mengandalkan niat.
Menurut dr. Vito Damay, Sp.JP, seorang ahli jantung dan pembuluh darah, dari KlikDokter, sedapat mungkin berolahragalah setiap hari dalam seminggu.
“Jika tidak bisa, lakukan olahraga intensitas sedang sebanyak 5 kali seminggu selama 30 menit. Alternatif lain adalah olahraga intensitas sedang selama 30 menit sampai 1 jam sebanyak 3 kali seminggu.”
Sebagai tambahan, lakukan latihan kekuatan otot (strength training) dan peregangan (stretching) sebanyak 2 kali seminggu.
3. Menjaga berat badan ideal
Berat badan berlebih hingga mencapai kategori obesitas sangat riskan terhadap stroke. Maka dari itu, penting untuk menjaga pola makan serta rutin berolahraga agar berat badan selalu dalam rentang ideal. Jika dua metode tersebut tidak berhasil menurunkan berat badan Anda, operasi dapat menjadi pilihan untuk menurunkan risiko kematian terkait obesitas.
Tanda-tanda terkena stroke mulai dari kesulitan bergerak atau berbicara hingga kelemahan otot hingga kematian.
- 3 Olahraga yang Tepat untuk Penderita Diabetes
- Omega-3 jadi Senjata Ampuh Lawan Kolesterol dan Risiko Penyakit Jantung
- Bank Mandiri & Perbasi Bersinergi Percepat Lahirnya Bintang Basket Indonesia
- PNM Liga Nusantara Buka Bakat Pesepak Bola & UMKM Lokal
- Grup RS Siloam Hadirkan Stroke Ready Hospitals, Layanan Tanggap Darurat & Tepat
- Dukungan LKS Tripnas untuk KOPSI Pimpinan Ahmad Doli Kurnia