Hindari Tren Pelemahan
jpnn.com - JAKARTA - Aksi jual membawa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona merah. Pada penutupan perdagangan kemarin indeks turun 5,058 poin (0,103 persen) ke level 4.893,148 dan indeks LQ45 berkurang 0,99 poin (0,12 persen) ke level 829,34.
Head of Technical Research PT Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan negatifnya laju bursa saham Asia yang dimotori Indeks Hang Seng dan indeks saham Asia lainnya memberikan pengaruh yang kurang baik bagi IHSG.
"Harapan volume beli masih bisa bertahan sehingga IHSG berpeluang bertahan di zona hijaunya meski tipis pun tidak terjadi. Pelaku pasar bukannya menambah aksi beli malah menambah aksi jual sehingga IHSG pun gagal membuat pola yang sama seperti sehari sebelumnya," ujarnya, kemarin.
Bursa di Asia pada penutupan perdagangan kemarin mayoritas memang terjerembab ke zona merah; indeks Straits Times turun 19,52 poin (0,60 persen) ke level 3.258,01. Indeks Nikkei 225 naik 157,50 poin (1,09 persen) ke level 14.546,27. Indeks Hang Seng turun 221,04 poin (0,97 persen) ke level 22.509,64. Indeks Composite Shanghai turun 5,45 poin (0,26 persen) ke level 2.067,38.
Terlebih beredar kabar mengenai beberapa penyebab terdepresiasinya Rupiah yang semakin menambah sentimen negatif.
"Laju nilai tukar Rupiah masih dalam zona merah seiring respon negatif pelaku pasar terhadap spekulasi hasil Pemilu Legislatif dan kemungkinan koalisi yang akan terbentuk. Di sisi lain, masih adanya kekhawatiran akan membesarnya defisit neraca perdagangan Indonesia yang diikuti defisit neraca berjalan turut membuat Rupiah terdepresiasi," katanya.
Nilai tukar Rupiah melemah ke level 11.590 per dolar Amerika Serikat (USD) dibandingkan 11.486 per USD pada penutupan sebelumnya (kurs tengah BI).
Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang support 4.875 - 4.885 dan resistance 4.924 - 4.926.
"Laju IHSG bertahan di atas kisaran target support (4.850 - 4.869) dan juga sempat berada di atas kisaran target resistance (4.908 - 4.918). Maraknya sentimen negatif dan tingginya minat jual dapat membuat IHSG melanjutkan pelemahannya namun diharapkan dapat terbatas sehingga tidak membuka tren pelemahan," ulasnya.