Hindari Vandalisme Warga, Padepokan Dimas Kanjeng Ditutup
jpnn.com - SAMARINDA - Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng (YPDK) Majelis Taklim Daarul Ukhuwah akhirnya ditutup, Kamis (6/10) kemarin.
Meski hanya bersifat sementara, segala aktivitas di padepokan yang berada di di Jalan Ir Sutami, Samarinda tersebut wajib dihentikan.
Penutupan dilakukan hingga terdapat fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Polisi bahkan meningkatkan keamanan agar padepokan itu terhindar dari aksi vandalisme.
Sekretaris Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Samarinda Mohammad Saleh mengatakan, penutupan dilakukan terkait kondisi yang terus berkembang. Hingga saat ini, tak ada kejelasan terkait ajaran Dimas Kanjeng di Samarinda.
Sementara itu, pimpinan padepokan di Samarinda Sumaryono tidak bisa dikonfirmasi karena berada di Jawa.
“Isu Dimas Kanjeng sangat sensitif dan bisa memicu hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi, sebelum ada kejelasan dokumen perizinan, aktivitas padepokan kami tutup sementara,” terang Saleh.
Dia menerangkan, penutupan dilakukan berdasarkan kesepakatan banyak pihak. Mulai pengelola YPDK Daarul Ukhuwah, camat, lurah, ketua RT, Majelis Ulama Indonesia (MUI), hingga Kementerian Agama (Kemenag).
SAMARINDA - Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng (YPDK) Majelis Taklim Daarul Ukhuwah akhirnya ditutup, Kamis (6/10) kemarin. Meski hanya bersifat sementara,
- Pakar Minta PAM JAYA Perbanyak Reservoir Komunal
- Sambut Musim Tanam 2025, Pupuk Indonesia Pastikan Pupuk Bersubsidi Tersedia di Sultra
- Promo Akhir Tahun, KAI Daop 8 Surabaya Beri Diskon Tiket untuk 4 Perjalanan Kereta Jarak Jauh
- Pesan Irjen Hadi kepada Personel Polda NTB: Jauhi Perbuatan Tercela yang Dapat Menodai Institusi
- Kebakaran Melanda Tempat Penitipan Sepeda Motor di Kudus, Kerugian Ratusan Juta Rupiah
- Kasus Perselingkuhan Suami Disetop Polisi, Istri Pejabat OKU Selatan Minta Keadilan