Hingga Ketua KPPS Meninggal Dunia, Honor Belum Cair
jpnn.com, SLEMAN - Ketua KPPS TPS 25 Sagan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta, Lilik Suswanto meninggal dunia, Selasa (23/4).
Pria 60 tahun itu sebelumnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Panti Rapih selama dua hari. Lantaran mengalami kelelahan setelah bertugas mengawal jalannya Pemilu 2019. Itu diperparah dengan terlambatnya pencairan honorarium KPPS.
“Mungkin bapak mikir itu (honorarium yang belum cair, Red) ,” tutur Tri Sulistyo Anggoro, menantu Lilik Suswanto saat ditemui di rumah duka.
Mertuanya, kata Anggoro, sapaannya, dirawat di rumah sakit sejak Minggu (21/4). Setelah mengeluh pusing dan muntah. Dari hasil pemeriksaan medis diketahui bahwa Lilik mengalami penyumbatan otak.
BACA JUGA: Fahri Hamzah: Ratusan Petugas Pemilu Meninggal Dunia, Baru Terjadi di Indonesia
”Saat pemilu bapak repot terus nggak pernah istirahat, bahkan sampai pagi,” tutur Anggoro, sapaannya, menceritakan kesibukan mertuanya yang menyebabkan kondisi kesehatannya turun.
Anggoro tak menampik bahwa mertuanya memang cukup sering merasakan pusing. Hanya, Lilik jarang mengeluhkan kondisi kesehatannya kepada anggota keluarganya. Bahkan, Lilik memilih tetap menjalankan rutinitasnya. Seperti stand by di kantor balai desa.
”Bapak juga sering ke kios. Aktivitasnya selalu ada saja setiap hari,” tuturnya.
Daftar petugas KPPS meninggal dunia usai bertugas di Pemilu 2019 bertambah panjang, salah satunya Ketua KPPS di Sagan bernama Lilik Suswanto.
- 2 Petugas Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi Meninggal Dunia
- Sebegini Petugas KPPS yang Wafat pada Pilkada Serentak 2024
- Seorang Anggota KPPS di Muara Enim Meninggal Dunia
- 2 Petugas KPPS di Inhu Meninggal Dunia, AKBP Dody Wirawijaya Sampaikan Belasungkawa
- Petugas KPPS yang Meninggal Dunia Dapat Santunan Rp 36 Juta, Kalau Sakit Sebegini
- Kemenkes Mencatat 57 Petugas Pemilu 2024 Meninggal Dunia Per 17 Februari