Hingga November 2019, Realisasi AUTP Mencapai 795,6 Ribu Ha

jpnn.com, JAKARTA - Realisasi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sampai November 2019 sudah mencapai 795,6 ribu hektare (ha). Sementara yang sudah masuk Daftar Peserta Definitif (DPD) seluas 59,4 ribu ha dan Daftar Peserta Sementara (DPS) seluas 10,4 ribu ha.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy mengatakan, realisasi AUTP tiap tahun cenderung meningkat. Pada 2015, pada saat program ini pertama diluncurkan, hanya mencapai 233.499 ha atau 23,3% dari target 1 juta ha.
"Kecilnya realisasi pada tahun ini karena waktu kerjanya hanya tiga bulan. Pada 2016, target yang dipasang hanya 500.000 ha, tercapai 99,9% atau 499.964 ha. Pada 2017 target AUTP seluas 1 juta ha tercapai 99,8% atau seluas 997.966 ha," jelas Sarwo Edhy, Rabu (4/12).
Tahun 2018, target 1 juta ha terealisasi 806.199 ha (80,6%). Tahun 2019, target tetap sama 1 juta ha, namun hingga akhir November 2019 sudah mencapai 795,6 ribu ha.
Sarwo Edhy mengaku masih ada sekitar 134.000 ha yang potensial untuk ikut program asuransi tahun ini. Namun, karena anggaran tahun 2019 sudah mau berakhir, petani yang telah daftar akan dimasukan pada tahun 2020.
“Kita rencana tutup tanggal 5 Desember. Bagi petani tani yang ikut setelah tanggal itu, maka akan dimasukan pada anggaran tahun depan,” tegasnya.
Sarwo Edhy menanbahkan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pemerintah dan pemerintah daerah (Pemda) wajib melindung petani. Maksudnya, kontribusi Pemda, bisa sharing dalam APBD.
“Artinya, ada alokasi APBD untuk membantu petani membayar premi asuransi,” katanya.
Realisasi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan.
- Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Gabah Petani dengan Harga Rp 6.500 per Kg
- Kementan Beri Bimtek dan Sertifikasi Kompetensi untuk Juru Sembelih Halal
- Wamentan Sudaryono Ingin Ekspor Pertanian ke Eropa Meningkat Agar Petani Sejahtera
- Strategi AA Kadu Menguasai Bisnis Bibit Durian Berkualitas
- Program Jasindo jadi Solusi Menyelamatkan Petani dari Risiko Gagal Panen
- Soal Perubahan Kepemimpinan Dewas dan Direksi Perum Bulog, Begini kata Pakar