Hingga Rp10.220 per USD, Importir dan Bank Masih Aman
Hasil Stress Test BI
Kamis, 18 Juli 2013 – 08:29 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) tidak lagi ngotot melawan pelemahan nilai tukar Rupiah. Selain karena amunisi cadangan devisa yang menipis, BI rupanya sudah melakukan stress test terkait dampak pelemahan Rupiah. Hasilnya, Rupiah melemah hingga 10.220 per dolar AS (USD) pun, importer dan bank masih akan aman. Menurut Difi, BI melakukan stress test terkait gejolak nilai tukar karena beberapa sektor industri di Indonesia memiliki komponen impor tinggi. Sehingga, depresiasi Rupiah akan membuat perusahaan menanggung beban biaya produksi yang lebih mahal.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Difi Johansyah mengatakan, BI memang secara berkala melakukan stress test dengan menguji ketahanan perbankan terhadap gejolak makro ekonomi. Salah satunya pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca Juga:
"Hasil stress test, dengan depresiasi Rupiah saat ini, kinerja perbankan dan importer masih solid," ujarnya kepada Jawa Pos kemarin (17/7).
Baca Juga:
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) tidak lagi ngotot melawan pelemahan nilai tukar Rupiah. Selain karena amunisi cadangan devisa yang menipis, BI rupanya
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Pelayanan, KAI Logistik Pangkas Waktu Tempuh Rute Bandung–Surabaya
- Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI Dalam Komunikasi Media Sosial
- Distribusikan Pupuk Bersubsidi, Petrokimia Gresik Siapkan Stok Lebih dari 372 Ribu Ton
- Sentinel VIP Indonesia Hadirkan Layanan dengan Konsep No Win-No Fee
- Pertamina Sukses Menjaga Pasokan Energi Nasional Selama Periode Natal dan Tahun Baru
- Makan Bergizi Gratis Bikin Warganet Nostalgia Momen Pembagian Susu di Sekolah