Hipertensi Jadi Komorbid bagi Pasien Covid-19, Pakar Imbau Lakukan Deteksi Dini
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Indonesian Society of Hypertension (InaSH) Erwinanto mengatakan, hipertensi merupakan salah satu komorbid tertinggi dan berbahaya bagi pasien Covid-19.
Karena itu, pasien hipertensi diimbau untuk mematuhi pengobatan Covid-19 dan menggunakan telemedisin yang tersedia.
Menurut dia, hipertensi dapat memperburuk kondisi pasien Covid-19 sehingga diperlukan kewaspadaan khusus.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah itu mengimbau masyarakat untuk memantau tekanan darahnya sendiri secara teratur di rumah sebagai upaya deteksi dini.
"Jumlah penyandang hipertensi di Indonesia relatif tinggi dan kecenderungannya tidak menunjukkan penurunan dalam satu dekade terakhir," kata Erwinanto dalam konferensi pers, Jumat (18/2).
Dia mengungkapkan prevalensi hipertensi di Indonesia pada 2018 sekitar 38 persen, tidak berubah dari angka yang didapat pada survei 2007.
"Penyebab tingginya kasus baru hipertensi adalah tingginya faktor risiko hipertensi seperti diabetes melitus atau kencing manis, kegemukan, konsumsi garam yang tinggi, dan merokok," tutur Erwinanto.
Penyandang hipertensi yang meminum obat dan tekanan darahnya terkontrol di Indonesia dinilai masih sedikit.
Ketua InaSH Erwinanto menyatakan, hipertensi adalah salah satu komorbid tertinggi dan berbahaya bagi pasien Covid-19
- IDI Banjarnegara Ungkap Pengobatan yang Tepat untuk Penderita Diabetes Melitus
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Apoteker Berperan Penting dalam Pengendalian Hipertensi pada Nelayan di Pesisir
- Begini Cara Mengurangi Garam, Tetapi Makanan Tetap Lezat
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru