Hipertensi Menyebabkan Ini Pada Jantung
Memungkinkan penggunaan dosis awal yang efektif, serta pencapaian pengendalian gejala lebih awal sehingga akan meningkatkan kepatuhan pasien.
Di masa pandemi COVID-19, Ario merekomendasikan pasien hipertensi isolasi mandiri, meminum obat hipertensi (tidak boleh dihentikan).
Kemudian melakukan monitoring tekanan darah sendiri di rumah dengan Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM) atau home blood pressure monitoring (HBPM).
Tidak perlu evaluasi klinik rutin, tetapi bisa berkonsultasi dengan dokter via telepon atau melalui video bila diperlukan.
Kedua, bagi pasien hipertensi dengan COVID-19 positif rawat inap, maka dia harus tetap mengonsumsi obat anti-hipertensi (tidak boleh dihentikan), tidak perlu mengganti jenis obat anti hipertensi.
Selain itu, mereka juga harus monitoring aritmia yang sering terjadi pada pasien hipertensi dengan penyakit jantung.
Cek kadar kalium karena rendahnya kadar kalium dalam darah (hypokalemia) sering terjadi pada pasien COVID-19 yang dirawat.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan, prevalensi hipertensi di Indonesia pada penduduk usia di atas 18 tahun sebesar 34,1 persen.
Hipertensi menyebabkan pembuluh darah menyempit dan mengakibatkan beban kerja jantung bertambah berat.
- Hati-Hati, Lansia Rentan Hipertensi, Ini Cara Mencegahnya
- Simak! Begini Keunikan Hipertensi bagi Perempuan
- Kenali Risiko Hipertensi, Cegah dan Kurangi Risikonya
- Tukul Arwana 16 Hari Dirawat di Rumah Sakit, Dokter Bilang Begini
- Tips Jitu Atasi Hipertensi
- Menko PMK: Hipertensi Mengakibatkan Beban Negara Bertambah