HIPPA Ajak Masyarakat Maksimalkan Air Sungai Bengawan Solo
jpnn.com, TUBAN - Himpunan Petani Pemakai Air atau HIPPA Tirtotinoto, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengajak masyarakat di sekitar Sungai Bengawan Solo untuk memanfaatkan air sungai itu dengan maksimal.
Sebab, Sungai Bengawan Solo tidak pernah mengalami kekeringan, termasuk saat musim kemarau.
Karena itu, warga bisa memanfaatkan air sungai untuk bermacam kebutuhan.
Misalnya, memenuhi kebutuhan rumah tangga, irigasi pertanian, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dan lain sebagainya.
"Sebagai penyedia air irigasi pertanian, selain telah dibangun waduk seperti Waduk Gajah Mungkur yang mampu menyediakan air bagi lahan seluas 8.800 hektare, juga telah dimanfaatkan beberapa kelompok tani dengan cara menyedot menggunakan mesin pompa kapasitas besar," terang Ketua HIPPA Tirtotinoto Kasadi, Senin (9/4).
Kasadi menambahkan, HIPPA Tirtotinoto sudah bisa memindahkan sebagian air sungai itu ke lahan petani di daerah tersebut.
"Memberikan kemakmuran pada ratusan petani karena indeks pertanaman (IP) meningkat. Luas lahan yang bisa terairi mencapai lebih dari 500 hektare. Yang awalnya lahan tersebut hanya satu atau dua kali tanam menjadi dua sampai tiga kali tanam. Produktivitas pun meningkat karena air mencukupi untuk pertumbuhan tanaman," ucap Kasadi.
Meniru keberhasilan HIPPA Tirtotinoto, Ketua Gapoktan Truni Makmur Abdul Hadi menerapkannya di Desa Truni, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.
Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Tirtotinoto mengajak masyarakat di sekitar Sungai Bengawan Solo untuk memanfaatkan air sungai itu dengan maksimal.
- Bakal Tempuh Jarak 462 Km, Ekspedisi Bengawan Solo Dimulai 14 Juli 2022
- Ekspedisi Sungai Bengawan Solo, Menjelajah Potensi Wisata Pedesaan
- Perahu Penyeberangan Tuban-Bojonegoro Tenggelam di Bengawan Solo
- Kasus Pencemaran Sungai Bengawan Solo, Polisi Jerat 2 Tersangka Pembuang Limbah Alkokol
- Polda Jateng Selidiki Perusahaan yang Limbahnya Mencemari Sungai Bengawan Solo
- Sungai Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu, Ganjar: Ini Sudah Kebangetan