Histeris, Istri dan Dua Anak tak Selamat

Histeris, Istri dan Dua Anak tak Selamat
Histeris, Istri dan Dua Anak tak Selamat
MEDAN -- Di posko Bandara Polonia, Medan, kemarin dua anggota keluarga korban berteriak histeris, lalu pingsan. "Kami harus tuntut NBA. Kalau bantuan cepat datang, pasti mereka masih bisa diselamatkan. Kenapa semalam tidak langsung datang bantuan? Ya Allah, mati kelaparanlah kalian di hutan sana, ya. Ya Allah, kasihannya kalian. Ya Allah," pekik seorang ibu yang kehilangan tiga kerabat.

Junanda, 38, guru SMAN Kotacane yang kehilangan sang istri, Syamsidar Yusni, 27, pegawai Dinas Perpajakan Kotacane, serta dua anaknya, Hamimatul Zahanah, 5, dan Hamid Abdulah, 3, juga tak kuasa mendengar kabar pilu itu. Pria yang sejak hari pertama kecelakaan berada di posko tersebut itu langsung pingsan begitu mengetahui bahwa tak ada seorang pun korban yang selamat dalam pesawat. Keluarga dan rekan-rekan yang mendampingi sejak kemarin bersusah payah menenangkan Junanda, yang hidungnya langsung dipasangi oksigen.

"Bangun kau, Amang. Kau tengok anakmu dulu. Itu, mereka datang. Bangun, Amang," teriak salah seorang anggota keluArga Junanda sambil mengoyang-goyangkan tubuh pria itu. Menurut keluarga, Sabtu lalu (24/9) Syamsidar Yusni dan dua anaknya pergi ke Medan untuk menghadiri undangan kantor sekalian menjenguk keluarga, sedangkan Junanda menyusul istri dan anaknya tersebut lewat jalan darat.

Karena harus mengajar Senin (26/9), Junanda pulang terlebih dahulu ke Kotacane. Ayah dua anak tersebut berangkat dari Medan Minggu lalu (25/9), sedangkan istri dan anaknya menyusul dengan naik pesawat.

MEDAN -- Di posko Bandara Polonia, Medan, kemarin dua anggota keluarga korban berteriak histeris, lalu pingsan. "Kami harus tuntut NBA. Kalau

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News