History in The Making
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Pada Piala Dunia 2024 mendatang Qatar akan menjadi tuan rumah tunggal. Padahal, dibanding Jepang dan Korea, fasilitas sepak bola Qatar masih ketinggalan.
Prestasi sepak bola Qatar juga masih jauh ketinggalan dibanding Korea dan Jepang.
Tentu saja, Qatar berbenah dengan cepat dalam menyiapkan sarana dan prasarana untuk bisa menampung seluruh pertandingan dari penyisihan grup sampai grand final.
Namun, kejutan 2002 di Korea hampir bisa dipastikan tidak akan terulang. Ketika itu tuan rumah membuat kejutan terbesar dalam sejarah sepak bola dunia dengan menyingkirkan raksasa Italia di babak perempat final.
Penunjukan Qatar memantik kontroversi dan sekaligus mencoreng wajah FIFA. Beberapa petinggi FIFA dan UEFA, seperti Sepp Blatter dan legenda Michel Platini, harus berurusan dengan hukum karena terlibat sogok-menyogok dalam penunjukan Qatar sebagai tuan rumah.
Platini yang menjabat sebagai presiden UEFA ditangkap dan ditahan di Nanterre, di pinggiran ibu kota Prancis, Paris, pada 2019. Platini dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran etika karena menerima sogokan puluhan miliar rupiah dari Sepp Blatter, presiden FIFA.
Dalam berbagai kesempatan, baik Platini maupun Blatter, menyatakan tak bersalah dan tidak pernah merasa melakukan pelanggaran etika maupun aturan resmi.
Namun, masyarakat sepak bola internasional melihat beberapa hal yang janggal dalam keputusan penunjukan Qatar.
Italia maupun Inggris, Roberto Mancini atau Gareth Southgate, skuad Italia atau Inggris, semua akan mengukir sejarah.
- Southgate Resmi Mundur dari Timnas Inggris
- Final EURO 2024 Spanyol vs Inggris: Rodri Mengemban Peran Kunci sebagai 'Komputer'
- EURO 2024: FFF Pertahankan Deschamps jadi Pelatih Prancis
- EURO 2024: Spalletti Anggap Kroasia Hebat dan Berpengalaman
- EURO 2024: Southgate Dihujani Kritik, Harry Kane Membela
- EURO 2024: Polandia jadi Tim Pertama yang Tersingkir